Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tarik Masyarakat Ke Bank, Pemerintah Siapkan Less Cash Society

Tarik Masyarakat Ke Bank, Pemerintah Siapkan Less Cash Society Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Jakarta -
Belum lama ini Bank Indonesia merilis mata uang rupiah dalam edisi terbaru. Hal ini dinilai beberapa pihak berbenturan dengan semangat pemerintah untuk menciptakan less cash society. Maklum, dengan adanya hal tersebut, maka permintaan akan uang baru akan mengalir semakin deras.
Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) David Sumual menuturkan saat ini penggunaan uang tunai sebagai alat pembayaran masih menjadi hal yang dominan terjadi di masyarakat. Bahkan di negara maju seperti Amerika Serikat sekalipun, penggunaan uang tunainya masih berada di angka 30%. "Beredarnya edisi terbaru rupiah itu bertujuan untuk keamanan, karena kalau mata uangnya tidak berganti maka rentan untuk digandakan," katanya kepada Wartaekonomi, Jumat (23/12).
Lebih lanjut dirinya mengatakan perihal less cash society itu tetap perlu didorong oleh pemerintah, namun hal tersebut harus sejalan dengan kemudahan akses masyarakat untuk ber-bank. Karena program less cash society tersebut dapat berjalan sempurna jika masyarakat sudah mengenal bank terlebih dahulu sebagai media transaksinya.?
"Jangan sampai terjadi seperti di India, disana mata uang yang lama dihapus dan masyarakat dipaksa untuk pindah ke less cash. Namun ternyata masyarakatnya belum siap, alhasil terjadi antrian besar-besaran di perbankan sana," tambahnya.?
Sebagai catatan, pada akhir tahun 2015 lalu jumlah uang beredar mencapai Rp4.546,7 triliun. Pemerintah terus gencar mengurangi peredaran uang tunai melalui banyak cara, salah satunya adalah dengan menggalakkan transaksi via online. Belum lama ini terjadi perhelatan Hari Belanja Online Nasional, berdasarkan lembaga riset Nielsen, konsumen yang hadir dalam event tersebut ?sebagian besar menggunakan metode transaksi non tunai.
"40% transfer via atm, 40% via internet banking, 25% melalui credit card dan 20% COD (cash on delivery)," kata Director Nielsen Indonesia Rusdy Sumantri beberapa waktu lalu.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: