Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waduh, Perdagangan Bayi di India Semakin Marak

Waduh, Perdagangan Bayi di India Semakin Marak Kredit Foto: Theguardian.com
Warta Ekonomi, New Delhi -

Naiknya angka perdagangan bayi di India telah mengurangi jumlah anak yang siap diadopsi, kata sejumlah pejabat pemerintah setempat pada Rabu (28/12/2016).

Data dari pemerintah menunjukkan bahwa hanya ada sekitar 1.700 anak siap diadopsi di berbagai daerah di India, negara dengan populasi terbesar kedua di dunia dengan jumlah penduduk 1,25 milyar orang--sebuah perbandingan yang sangat jomplang.

Jumlah anak siap angkat itu sangat sedikit dibandingkan dengan 12.400 pasangan yang ingin memungut anak.

Otoritas pemerintah pengawas adopsi mengatakan bahwa semakin lamanya masa tunggu pengangkatan anak sangat berhubungan erat dengan maraknya aksi perdagangan manusia di India. Sepanjang dua bulan terakhir, kepolisian telah menangkap dua sindikat penjual bayi.

"Masih banyak sindikat penjual bayi lainnya," kata Deepak Kumar, kepala Otoritas Pusat untuk Adopsi (CARA).

"Melihat populasi India yang besar, jumlah anak siap adopsi seharusnya jauh lebih besar dari jumlah pasangan yang ingin memungut anak. Tapi justru banyak muncul sindikat, atau bahkan badan legal, yang menjual anak kepada calon orang tua," kata dia.

Menurut peraturan di India, semua anak yang telah diserahkan oleh orang tua kandung kepada polisi adalah anak yang secara hukum siap untuk diadopsi.

Untuk memastikan transparansi, proses pengangkatan anak di India harus melalui tahapan daring, di mana pasangan calon orang tua angkat dan kandung sama-sama terdaftar.

Pada pekan lalu, kepolisian Mumbai menangkap sebuah komplotan menjalankan aksinya dengan meyakinkan para ibu tunggal--yang memiliki anak tanpa menikah dan oleh karena itu sangat rentan terhadap stigma negatif masyarakat--untuk menyerahkan bayi mereka dan kemudian menjualnya kepada calon orang tua di berbagai daerah.

Di negara bagian West Bengal, sejumlah klinik sengaja mencuri bayi dari para ibu yang melahirkan di sana. Petugas kesehatan klinik menipu ibu-ibu tersebut dengan mengatakan bahwa anaknya telah mati saat melahirkan.

Badan penyalur anak angkat juga sering menjadi pelaku. Dua badan penyalur di negara bagian Maharashtra ditutup karena tertangkap menjual bayi dengan harga 200.000 sampai 600.000 rupee (sekitar Rp40.000.000 sampai dengan Rp100.000.000). (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: