Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akhirnya, Perjanjian Pembiayaan SPAM Umbulan Rp840 Miliar Disepakati

Akhirnya, Perjanjian Pembiayaan SPAM Umbulan Rp840 Miliar Disepakati Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) menyepakati perjanjian pembiayaan sindikasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan senilai Rp840 miliar dan mempercepat "financial closing" proyek itu enam bulan dari jadwal semula. "Pemerintah mensyukuri dan menghargai apa yang dilakukan karena ini adalah lambang kerja sama," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat memberikan sambutan pada acara penandatanganan perjanjian sindikasi pembiayaan proyek SPAM Umbulan di Jakarta, Jumat (30/12/2016).

Darmin mengatakan proyek pengadaan air minum itu telah tertunda lama karena berbagai sebab, padahal sarana infrastruktur dasar tersebut dibutuhkan untuk memenuhi ketersediaan air bersih bagi masyarakat Jawa Timur. Untuk itu, ia memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam percepatan pembangunan proyek untuk memenuhi kebutuhan air minum di wilayah Surabaya, Pasuruan, Sidoarjo dan Gresik.

"Istimewanya ini bukan hanya proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha atau KPBU, tapi proyek regional juga karena ini meliputi sejumlah kabupaten. Kita ingin mengundang kepala daerah untuk mengupayakan proyek seperti ini karena kita tidak bisa mengandalkan APBN dan APBD," kata Darmin.

Darmin mengharapkan pembangunan proyek infrastruktur lainnya yang juga menggunakan skema KPBU dapat segera terwujud, karena sarana infrastruktur dasar sangat dibutuhkan untuk mendorong kesejahteraan rakyat.

Penandatanganan perjanjian sindikasi pembiayaan proyek SPAM Umbulan ini dilakukan oleh Presiden Direktur IIF Arisudono Soerono dan Direktur Utama PT SMI Emma Sri Martini dengan Direktur Utama PT Meta Adhya Tirta Umbulan, Yasirin. Turut menyaksikan acara penandatanganan itu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono serta Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Dalam sindikasi proyek yang direncanakan mulai beroperasi pada pertengahan 2019 itu, IIF dipercaya sebagai "mandated lead arranger" dan "bookrunner". IIF juga berpartisipasi dalam pembiayaan hingga mencapai Rp550 miliar. Direktur Utama SMI Emma Sri Martini mengatakan proyek itu merupakan salah satu contoh nyata bahwa pembangunan proyek infrastruktur bisa melibatkan investor swasta yang dapat mengurangi beban pemerintah. "Proyek ini juga memberikan kesempatan bagi lebih dari 1,3 juta warga menikmati air bersih, dan menghemat pengeluaran air bersih sebesar Rp1,2 triliun per tahun serta biaya kesehatan sekitar sekitar Rp100 miliar per tahun," kata Emma.

Presiden Direktur IIF Arisudono Soerono menambahkan proyek pengolahan air minum merupakan salah satu dari delapan proyek infrastruktur yang menjadi fokus pembiayaan dari IIF, selain transportasi, jalan, pengairan, air limbah, telekomunikasi, ketenagalistrikan dan migas. "Untuk itu, IIF sangat bangga dapat berpartisipasi dalam pembiayaan sindikasi SPAM Umbulan, untuk penyediaan kebutuhan air minum, sehingga proyek yang sudah diwacanakan selama 40 tahun ini dapat berjalan," katanya.

Proyek SPAM Umbulan yang telah diusulkan sejak masa Orde Baru ini dilaksanakan dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan pemerintah provinsi Jawa Timur sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerja sama (PJPK). Investasi proyek senilai Rp2,3 triliun ini bertujuan untuk mengalirkan air curah dengan kapasitas produksi sebesar 4.000 liter per detik dengan jaringan sistem transmisi, dari mata air ke lima PDAM di Provinsi Jawa Timur.

Sementara itu, PT Meta Adhya Tirta Umbulan sebagai Badan Usaha pemenang lelang menerima dana dukungan pemerintah pusat melalui dukungan kelayakan proyek (Viability Gap Fund) sebesar Rp818 miliar. Skema yang digunakan dalam proyek yang dimulai pada Januari 2017 ini adalah Built Operate Transfer (BOT) dengan masa konsensi selama 25 tahun, meliputi pekerjaan desain, konstruksi, operasi, pemeliharaan, pembiayaan sarana pengelolaan dan jaringan transmisi.

Sumber air Umbulan berada pada ketinggian 24 meter di atas permukaan air laut dan membuat mata air dapat mengalir secara alami. Jalur pipa transmisi akan melewati jalan desa, jalan kabupaten, jalan nasional provinsi dan jalan tol. Proyek air curah Umbulan juga telah lolos uji prinsip sosial dan lingkungan, sehingga bisa menjadi acuan bagi perusahaan lain yang ingin membangun infrastruktur di Indonesia, melalui penerapan prinsip tanggung jawab terhadap kondisi sosial dan lingkungan.

Saat ini sebanyak 75,64 persen dari 38 juta penduduk di Jawa Timur telah mendapatkan fasilitas air minum yang memadai. Dengan adanya proyek SPAM Umbulan, maka sebanyak 3,35 persen masyarakat Jawa Timur yang belum terdampak air minum bisa mendapatkan manfaat dari fasilitas itu. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: