Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konsultan Harap Optimalkan Pertumbuhan Dorong Sektor Properti Perkantoran

Konsultan Harap Optimalkan Pertumbuhan Dorong Sektor Properti Perkantoran Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Konsultan properti Colliers International menginginkan pertumbuhan perekonomian yang dicapai Indonesia dapat dioptimalkan karena dinilai mampu mendorong pengembangan sektor properti termasuk kawasan perkantoran. "Pertumbuhan ekonomi saat ini tidak terlalu cukup untuk mendorong sektor perkantoran untuk naik," kata Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto dalam paparan properti di Jakarta, Kamis (5/1/2017).

Menurut Ferry Salanto, kondisi properti pada umumnya tergantung kepada kondisi makroekonomi yang dapat terlihat dari jumlah Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) di suatu negara. Sedangkan terkait sektor properti perkantoran, Ferry menyoroti pasokannya yang masih berlebihan padahal tingkat permintaan untuk area perkantoran juga tidak besar.

Dia juga mengungkapkan, karena banyaknya pasokan, bahkan ada suatu gedung perkantoran yang okupansi atau tingkat keterisiannya di bawah 60 persen. "Idealnya saat office (bangunan kantor) beroperasi itu minimal seharusnya 60 persen terisi. Kalau di bawah 60 persen, itu akan sulit buat landlord (pemilik gedung yang menyewakan) untuk menutupi operating cost-nya, seperti biaya listrik dan security yang terus jalan," katanya.

Dari hasil proyeksi Colliers berdasarkan data simulasi, maka rata-rata penyerapan ruang kantor dalam jangka waktu tiga tahun ke depan masih sekitar 250.000 meter persegi/tahun, sedangkan pasokannya sekitar 750.000 meter persegi/tahun. Karena banyaknya pasokan dan minimnya permintaan, maka ke depannya juga diperkirakan masih akan terjadi "perang harga" dan terkoreksinya "asking price" (harga awal penawaran) gedung perkantoran.

Sebagaimana diwartakan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan proyeksi sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 bisa mencapai lima persen, atau lebih baik dari pencapaian tahun 2015 sebesar 4,8 persen. "Perekonomian 2016 diperkirakan tumbuh lima persen, dibawah asumsi APBNP, namun relatif lebih baik dari tahun 2015 sebesar 4,8 persen, kata Sri Mulyani dalam jumpa pers realisasi sementara APBN-Perubahan 2016 di Jakarta, Selasa (3/1).

Sri Mulyani menjelaskan perkiraan pencapaian itu termasuk yang terbaik diantara negara-negara G20 dan negara berkembang lainnya, yang sebagian besar masih terdampak oleh pelambatan perekonomian global. Sebelumnya, pertumbuhan perekonomian pada tahun 2017 diperkirakan dapat mencapai hingga 5,5 persen karena kondisi ekonomi di tingkat nasional masih mengindikasikan stabilitas yang baik sehingga perlu dukungan semua pihak.

Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengutarakan harapannya agar pertumbuhan ekonomi 5,1-5,5 persen dapat tercapai karena sinyal perbaikan ekonomi semakin terlihat. "Meski gejolak ekonomi dalam negeri yang tidak terlepas dari gejolak ekonomi global yang masih fluktuatif, kita masih mampu menunjukkan stabilitas yang cukup menggembirakan," katanya.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengapresiasi pemerintah Indonesia yang secara umum dinilai mampu menjaga defisit anggaran pada batas yang disepakati dalam APBN, yaitu tidak lebih dari tiga persen. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: