Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sepanjang 2016, 365 Warga Sulsel Berangkat Jadi TKI

Sepanjang 2016, 365 Warga Sulsel Berangkat Jadi TKI Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Makassar mencatat 365 warga Sulawesi Selatan (Sulsel) berangkat sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sepanjang 2016. Ratusan TKI itu rata-rata memilih bekerja di Malaysia.

Kepala Seksi Penempatan BP3TKI Makassar, Nurmiati, mengatakan Malaysia menjadi tujuan favorit lantaran adanya kesamaan bahasa. Dengan begitu, mereka lebih gampang beradaptasi. Pertimbangan lain, di negara jiran tersebut memang lebih mudah untuk memperoleh pekerjaan. "Hampir semuanya itu bekerja di Malaysia. Kenapa pilih Malaysia? Simpel, karena di sana, mereka bisa tetap bekerja meskipun tidak begitu fasih menggunakan Bahasa Inggris," kata Nurmiati di Makassar, Jumat, 6 Januari.

Nurmiati melanjutkan TKI asal Sulsel tersebar dari pelbagai kabupaten. Di antaranya yakni Bulukumba, Jeneponto dan Sinjai. Mereka yang diberangkatkan melalui jalur resmi berstatus sebagai TKI fomal. Mereka tidak melakukan pekerjaan secara serabutan ataupun menjadi pembantu rumah tangga.

Menurut Nurmiati, ratusan TKI Sulsel yang berangkat pada 2016 lalu bekerja pada perusahaan atau instansi yang berbadan hukum. Kontrak kerjanya pun sangat jelas. Namun, tidak ditampiknya bahwa ada juga yang mencari nafkah layaknya pekerja kasar mengingat kebanyakan bekerja di sektor pertanian dan perkebunan.

Pemerintah Indonesia, lanjut Nurmiati, terus mengupayakan agar tidak ada lagi TKI di sektor informal. Pada 2017, pemerintah sudah melarang TKI bekerja sebagai penata laksana rumah tangga. "Tidak boleh lagi jadi TKI informal. Alasannya ya jelas karena terkadang banyak yang bermasalah," tutur dia.

Banyaknya TKI yang bermasalah, lanjut dia, kebanyakan datang dari mereka yang berangkat secara ilegal. "Kalau dokumennya lengkap dan berangkatnya resmi, perwakilan kita di sana (Malaysia) bisa pantau dan mengawasi," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: