Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hujan Lebat, 35 Rumah di 'Jalan Jokowi' Terendam Banjir

Hujan Lebat, 35 Rumah di 'Jalan Jokowi' Terendam Banjir Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Hujan lebat sejak akhir Desember 2016 mengakibatkan sedikitnya 35 rumah di Jalan Manunggal 22, Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, terendam banjir. Kawasan di sekitar lokasi banjir tersebut dikenal sebagian orang dengan nama "Jalan Jokowi".
Ketinggian air di kawasan padat penduduk tersebut bervariasi, mulai 30-80 centimeter. Sejumlah warga mulai mengeluhkan sulitnya Mandi Cuci Kakus (MCK). "Jalan Jokowi" itu sendiri berada di sekitar pesisir pantai yang merupakan penghubung kawasan Tanjung Bunga dan Jalan Nuri di Kota Makassar.
Jalan ini dikenal juga sebagai Jalan Jokowi lantaran baru mulai diperbaiki saat Presiden Jokowi hendak meresmikan Taman Maccini Sombala pada November 2014. Sebelumnya, jalan di lokasi itu puluhan tahun rusak parah lantaran selalu dilintasi truk.?
Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Yuli Rahmat, mengatakan pihaknya mendapatkan laporan banjir di kawasan tersebut sejak awal tahun baru. Puncaknya, terjadi semalam dan hari ini saat hujan lebat kembali mengguyur Kota Daeng. "Laporannya sejak tahun baru, tapi paling parah kemarin malam karena (banjir) tidak kunjung surut," kata Yuli di Makassar, Jumat, (6/1/2017).
Banjir di Maccini Sombala, Yuli melanjutkan, tidak hanya dipicu hujan lebat. Penyumbatan pada saluran air alias drainase memperparah kondisi. Pihaknya masih berusaha mencari titik utama penyumbatan drainase. Kendalanya, akses menuju drainase masih sulit dijangkau.
Yuli mengatakan untuk mengantisipasi kondisi semakin parah, pihaknya sudah menyiagakan dua perahu karet. Di samping itu, juga disiagakan tiga tenda. Adapun, sebagian warga masih bertahan lantaran rata-rata merupakan rumah panggung. "Keluhannya sejauh ini, ya soal sulitnya MCK," pungkasnya.
Salah seorang warga yang menjadi korban banjir, Daeng Tompo (57), mengatakan banjir mulai terjadi bertepatan pada malam tahun baru. Kondisi semakin parah lantaran hujan terus turun dan drainase tersumbat. "Ketinggian air sekarang, ada yang sudah setinggi perut (orang dewasa)," ucapnya.?
Tompo menyebut banjir di sekitaran rumahnya itu baru pertama kali terjadi. Warga setempat tidak menyadari drainase tersumbat dan kini berharap pemerintah bisa segera mengatasi banjir tersebut. "Dulu, setelah hujan langsung surut. Baru kejadian (banjir) pada tahun ini," tutur dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: