Tunggakan Listrik di Kendari Capai Rp5 Miliar

Hingga akhir Desember 2016, tunggakan listrik pascabayar PLN Area Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencapai Rp5 miliar, penunggak terbesar kalangan pelanggan umum dan kategori golongan satu dari pelanggan TNI/Polri.

Supervisor Pelayanan Pelanggan PLN Area Kendari Muhammad Nakir, Sabtu (7/1/2017), mengungkapkan sejauh ini pelanggan umum yang menunggak tidak memberi informasi mengenai alasan keterlambatan.

"Khusus pelanggan unsur TNI/Polri, sejak awal sudah memberi konfirmasi segera melakukan pelunasan sesuai dengan besaran yang dibebankan," katanya.

Golongan nol atau kategori pelanggan umum nilai tunggakanya mencapai Rp2,6 miliar lebih, sisanya golongan satu atau TNI/Polri.

Ia mengatakan pelanggan yang menunggak hingga batas waktu ditentukan, langsung dikenakan sanksi pemutusan aliran listrik hingga bongkar rampung atau pemutusan permanen, serta membayar biaya keterlambatan dan biaya pemasangan baru.

"Semua ini terkait kurangnya kesadaran konsumen membayar tagihan listrik PLN. Tunggakan di PLN Area Kendari tiap tahun berkisar Rp6-Rp7 miliar lebih," ujar Muhammad Nakir.

Sepanjang 2016, PLN Area Kendari melakukan bongkar rampung atau pemutusan listrik permanen lebih dari 300 pelanggan, kemungkinan masih bertambah diawal 2017.

PLN Area Kendari, meliputi rayon Wua-Wua, Benu-Benua, Bombana, Kolaka Timur, Unaaha, Konawe Selatan dan Rayon Kolaka. (Ant)