Penumpang di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar Naik 17,8 Persen

Warta Ekonomi, Makassar -

Jumlah penumpang di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, mengalami peningkatan 17,8 persen selama libur natal dan tahun baru.

Hal itu diungkapkan oleh General Manager Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Cecep Marga Sonjaya saat penutupan operasi angkutan udara natal dan tahun baru di Makassar, Senin (9/1/2017).

Cecep menerangkan bahwa selama operasi angkutan natal dan tahun baru pada 18 Desember hingga 8 Januari tercatat lonjakan penumpang yang signifikan dibandingkan tahun lalu. Jumlah penumpang tercatat naik 17,8 persen.

"Tahun ini tembus 766.888 penumpang. Itu meningkat dibandingkan periode sebelumnya sebanyak 651.254 penumpang," kata Cecep.

Lonjakan penumpang tersebut, menurut Cecep, berbanding lurus dengan jumlah penerbangan selama libur natal dan tahun baru. Menurut dia, ada kenaikan sebesar 13,95 persen yakni dari 5.851 penerbangan menjadi 6.656 penerbangan. Lalu, bobot kargo juga meningkat 8,6 persen dari 4.050,84 ton menjadi 4.399, 29 ton.

Berdasarkan datanya, Cecep menyebut pergerakan pesawat tertinggi pada H-4 natal. Kala itu, tercatat 325 pergerakan pesawat datang dan berangkat dari dan ke Bandara Internasional Hasanuddin. Sedang, persentase kenaikan tertinggi terjadi pada H-2 Natal di mana pergerakan pesawat meningkat 24,3 persen. Ia menambahkan?pergerakan penumpang tertinggi berbanding lurus dengan pesawat. Puncaknya juga terjadi pada H-4 Natal.

"Total ada 38.727 pergerakan penumpang datang dan berangkat," tuturnya.

Lalu, pernumpang tiba tertinggi tercatat pada H+2 yakni 17.456 penumpang. Adapun, penumpang berangkat tertinggi terjadi pada H+6 Tahun Baru yakni 17.179 penumpang. "Jadi, rata-rata penumpang tiba dan berangkat ada pada kisaran 15 ribu orang," ujar dia.

Selanjutnya, untuk trafik atau pergerakan kargo tercatat paling tinggi pada H+3 Natal yakni 260.030 kilogram.

Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Kolonel (Pnb) Bowo Budiarto menambahkan tidak ada gangguan keamanan dan ketertiban yang signifikan selama 22 hari pelaksanaan operasi angkutan udara natal dan tahun baru. Kendati begitu, seluruh pihak terkait di bandara harus tetap siap siaga mengingat potensi ancaman bisa terjadi kapan saja.