Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yahoo Ubah Nama Jadi Atlaba, CEO Mayer Undur Diri

Yahoo Ubah Nama Jadi  Atlaba, CEO Mayer Undur Diri Kredit Foto: Theguardian.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan internet multinasional, Yahoo Inc resmi menjual unit bisnis inti kepada Verizon dengan kesepakatan bernilai US$ 4,83 miliar. CEO Marissa Mayer pun mengundurkan diri usai kesepakan tersebut.

Mengutip Channel News Asia di Jakarta, Selasa (10/1/2016) kesepakatan tersebut akhirya membuat nama perusahaan berubah menjadi Atlaba atau sebelumnya RemainCo. Bisnis inti perusahaan yang dijual meliputi periklanan, email dan aset media lain.

Dengan begitu, aset utama Atlaba saat ini bernilai 15% saham di perusahaan e-commerce China, Alibaba dan 35% saham di Yahoo Jepang. Kombinasi nama tersebut merupakan kata ?alternatif dan Alibaba,? kata Wall Street Journal, sumber yang akrab dengan masalah.

Kesepatakan atau transaksi ini bisa saja dibatalkan ketika pelanggaran data 500 juta rekening nasabah atau lebih dari satu miliar orang pada tahun lalu kembali mencuat. Verizon menilai saat ini ada strategi yang tepat dengan Yahoo,? sementara soal pelanggaran data perusahaan masih melakukan investigasi.

Perlu tahu saja, lima direktur Yahoo mengundurkan diri usai kesepakatan tersebut, sementara Eric Brandt akan memimpin perusahaan secara efektif sejak 9 Januari.

Sebelumnya, para senator Amerika Serikat (AS) mendesak Yahoo untuk memberikan penjelasan lebih detail terkait pelanggaran data. Dalam sebuah surat kepada CEO Yahoo, enam politisi partai Demokrat mengatakan aksi hacker yang mencuri informasi dari 500 juta pengguna Yahoo ?tidak dapat diterima?.

Informasi terkait aksi peretas ini telah dilakukan sejak 2014. Para senator mengatakan mereka merasa tertanggu karena aksi tersebut telah berlangsung selama dua tahun.

Yaho0 mengatakan jika pembobolan data 500 juta pengguna oleh peretas didukung oleh negara, namun para senator mengatakan kepada CEO Mayer bagaimana Yahoo tidak bisa mendeteksi aksi tersebut selama dua tahun. Beberapa data yang diretas dari pengguna adalah nama, email, jawaban dan pertayaan yang terenkripsi, namun tak termasuk data kartu kredit.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: