Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukopin Terbitkan Obligasi Subordinasi Rp1,6 Triliun

Bukopin Terbitkan Obligasi Subordinasi Rp1,6 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) bakal menggelar hajatan perdananya di tahun ini. Perseroan berencana menerbitkan surat utang subordinasi senilai maksimal Rp1,6 triliun. Aksi ini merupakan kelanjutan dari penawaran umum berkelanjutan II senilai total Rp2 triliun.?

Menurut prospektus ringkas perseroan, surat utang ini bernama Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap II Tahun 2017. Sebelumnya Bukopin telah menerbitkan obligasi seilai Rp400 miliar pada tahun 2015 lalu.

?Obligasi Subordinasi diterbitkan dengan tingkat bunga sebesar 11,00%?dan pembayaran bunganya akan dibayarkan setiap triwulan sesuai dengan tanggal pembayaran. Bunga Obligasi Subordinasi dan Pembayaran Bunga Obligasi Subordinasi pertama akan dilakukan pada tanggal 30 April 2017. Sedangkan pembayaran Bunga Obligasi Subordinasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi Subordinasi adalah pada tanggal 31 Januari 2024,? Ungkap manajemen perseroan di Jakarta, Rabu (11/1/2017).

Lebih lanjut dijelaskan masa penawaran obligasi tersebut berada pada tanggal 24 hingga 26 Januari 2017. Sedangkan untuk tanggal penjatahan berada di tanggal 27 Januari dan 1 Februari tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia.

Rencananya seluruh dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan pembiayaan perusahaan, sekaligus sebagai modal pelengkap guna memperkuat struktur pendanaan jangka panjang perseroan. Sebagai catatan pada tahun ini perseroan membidik angka pertumbuhan penyaluran kredit sekitar 11%.

Target tersebut memang tidak berbeda jauh dari target distribusi kredit di 2016 lalu. Sebelumnya Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi mengungkapkan, target pertumbuhan kredit yang dipatok perseroan pada tahun 2017 mendatang sejalan dengan target yang dipasang oleh bank sentral.

Dirinya mengakui pertumbuhan kredit pada tahun 2017 tidak akan jauh berbeda dengan pertumbuhan kredit pada tahun 2016 ini. Hal itu terkait dengan perekonomian yang masih cenderung lemah. Sementara pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) tahun ini diprediksi bakal lebih rendah dari target BI yakni 9%

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: