Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

INDEF Himbau Perbankan Syariah Jangan Jadi Followers

INDEF Himbau Perbankan Syariah Jangan Jadi Followers Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pangsa pasar perbankan syariah hingga saat ini masih berada di kisaran 5%. Padahal mayoritas penduduk tanah air berstatus sebagai muslim. Hal tersebut seharusnya menjadikan captive market bagi bisnis perbankan syariah. Lambatnya penetrasi industri syariah diduga dipicu oleh belum adanya kepercayaan diri bagi industri syariah untuk mengelola bisnisnya.

Direktur Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengatakan selama ini banyak lembaga perbankan syariah yang ikut masuk kedalam bisnis bank konvensional. Seharusnya dengan potensi pasar yang demikian besarnya itu, industri syariah dapat berkembang lebih cepat dari perbankan konvensional. Perihal jati diri bisnis menjadi salah satu faktor utama tidak berkembangnya bisnis syariah. ?Perbankan syariah jangan hanya jadi followers perbankan konvensional, hanya namanya saja yang berbeda,? katanya kepada wartaekonomi, Rabu (11/1).

Lebih lanjut dirinya mengatakan jika tren perbankan konvensional sedang mengarah ke sektor komersial, industri syariah pun pasti akan mengekor di belakangnya. Padahal dengan kreativitas dan juga kualitas SDM yang ada, perbankan syariah dapat menciptakan produk-produk yang memang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan original.

Awal mula kelahiran bank syariah dikatakan Enny adalah adalah akibat dari kelemahan bank konvensional. Artinya selama ini ada sektor-sektor yang memang tidak bisa digarap oleh bank konvensional. Nah hal tersebut yang seharusnya dimanfaatkan secara maksmial oleh perbankan syariah.

?Selama ini bank syariah memiliki rumusan baku yang terkadang tidak cocok dengan kebutuhan masyarakat,? baik itu secara makro ataupun mikro. Nah dengan rumusan yang baik pula, perbankan syariah dapat masuk kesitu,? tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: