Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KPPU: Aneh, Harga Ayam dan Daging di Medan Tetap Melambung

KPPU: Aneh, Harga Ayam dan Daging di Medan Tetap Melambung Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Medan -

Kepala Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Perwakilan Daerah (KPD) Medan Abdul Hakim Pasaribu merasa aneh melihat kenyataan masih bertahan melambungnya harga daging ayam dan daging sapi di pasaran Medan.

"Saya merasa aneh saja kok tetap bertahan mahal, sedangkan kata pedagang stok lancar tak ada masalah. Hal ini akan kami laporkan ke KPPU Pusat dan mau dicari permalasahannya apa," katanya di Medan, Jumat kemarin (13/1/2017).

Hakim mendatangi salah seorang pedagang ayam di sana bernama Hamzah dan Alil, pedagang daging dari Anjar Family. Hamzah mengatakan stok ayam sangat cukup, tiap hari ada tiga agen mengantarkan ayam dalam jumlah banyak ke Petisah. Namun, harga ayam menjelang akhir tahun hingga sekarang terus mengalami kenaikan rata-rata Rp1.000 per kg tiap hari. Sebelum tahun baru harga ayam Rp26.000-27.000 per kg, namun sekarang mencapai Rp38.000 per kg.

"Kami pedagang saja merasa aneh kenapa harga pembelian di agen terus mengalami kenaikan tiap hari, sedangkan pembeli relatif biasa saja, tidak melonjak," katanya.

Hal senada juga?diungkapkan Alil, salah seorang pedagang daging yang menyebutkan harga daging Rp110.000-Rp120.000 per kg.

"Pembeli biasa saja, namun harga tetap bertahan mahal," katanya.

Adanya impor daging sapi beku dan kerbau, ternyata tidak mempengaruhi harga sapi lokal. "Walau daging impor banyak masuk, namun harga sapi lokal tetap bertahan mahal," jelas Alil.

Alil dan pedagang lainnya mengakui kalaupun masuk daging impor, tapi mereka tak berani mencampurnya dengan daging lokal. "Kalau daging impor, agak lama diletakkan bisa berubah warna kehitaman atau pucat. Kalau harga murah, kan banyak yang beli. Tapi ini tidak, justru masyarakat tetap ingin daging segar," katanya.

Ia?berharap bahwa melalui KPPU keluhan mereka tentang?daging yang mahal ini bisa dicari apa penyebab. "Sebab kalau mahal, pembeli pun tak banyak," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: