Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menanti BPS Umumkan Data Ekspor Impor 2016

Menanti BPS Umumkan Data Ekspor Impor  2016 Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) kembali akan merilis data perdagangan ekspor dan impor Indonesia. Kali ini BPS akan mengumumkan data ekspor impor bulan Desember 2016. Angka-angka tersebut bakal disampaikan langsung oleh Kepala BPS Suhariyanto, pada pukul 11.00 WIB di Gedung BPS, Jakarta,? Senin (16/1/2017).

Selain mengumumkan soal ekspor dan impor, BPS akan turut menyampaikan sejumlah perkembangan lainnya di antaranya perkembangan upah pekerja/buruh Desember 2016 dan perkembangan nilai tukar eceran rupiah Desember 2016.

Sebelumnya Bank Indonesia (BI) ?memperkirakan neraca perdagangan Desember 2016 masih mencatat surplus akibat ekspor meningkat terutama oleh harga komoditas yang merangkak naik.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI,?Juda Agung mengatakan ?surplus neraca perdagangan Desember 2016 sebesar US$0,82 miliar yang didorong oleh ekspor yang naik seperti pada tekstil dan beberapa komoditas seperti tembaga, karet, nikel, dan batu bara.

Untuk Desember 2016 (month-to-month), kenaikan ekspor komoditas minyak kelapa sawit naik 0,28%, batu bara naik 6,78%, tembaga naik 21%, karet 21%, dan nikel 55%.

"Cukup tinggi secara rata terutama faktor harga," katanya kepada Bisnis.com, Jumat (13/12/2017) petang.

Selain itu, bank sentral juga mengindikasikan adanya kenaikan barang konsumsi dan barang modal yang secara bulanan mengalami kenaikan. Sementara bahan baku agak sedikit menurun kendati secara tahunan tetap mengalami kenaikan sekitar 4%.?

"Untuk impor barang modal sendiri naik sekitar 7% dibandingkan bulan sebelumnya," ucapnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan neraca perdagangan pada November ?2016 mencatatkan surplus sebesar US$ 0,84 miliar.

?Dengan komposisi ekspor US$ 13,5 miliar ?dan impor US$ 12,66 ?miliar kita masih mendapatkan suprlus US$ 0,84 miliar,? Kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Advertisement

Bagikan Artikel: