Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

2016, Neraca Perdagangan RI Surplus 8,78 Miliar Dolar

2016, Neraca Perdagangan RI Surplus 8,78 Miliar Dolar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari-Desember 2016 mengalami surplus sebanyak 8,78 miliar dolar AS. Kepala BPS Suhariyanto menyatakan di Jakarta, Senin (16/1/2017), hasil surplus tersebut terhitung dari selisih antara jumlah ekspor tahun 2016 sebanyak 144,43 miliar dolar AS dikurangi total impor 135,65 miliar dolar AS.

"Surplus tahun 2016 lebih tinggi daripada periode sebelumnya. Pada periode sebelumnya surplus neraca perdagangan sebesar 7,67 miliar dolar AS," tutur Suhariyanto. Surplus tersebut salah satunya disumbangkan dari nilai ekspor pada Desember 2016 yang mencapai 13,77 miliar dolar AS atau meningkat 1,99 persen dibandingkan ekspor November 2016.

Peningkatan ekspor Desember 2016 disebabkan oleh meningkatnya ekspor nonmigas Desember 2016 yang mencapai 12,54 miliar dolar AS, naik 1,13 persen dibanding November 2016. Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Desember 2016 terhadap November 2016 terjadi pada bahan bakar mineral sebesar 140,6 juta dolar AS (9,06 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada perhiasan dan permata sebesar 132 juta dolar AS (32 persen).

Selain itu ekspor migas naik 11,66 persen yaitu dari 1,103 miliar dolar AS menjadi 1,231 miliar doalr AS. Lebih lanjut peningkatan ekspor migas disebabkan meningkatnya ekspor minyak mentah 10,67 persen menjadi 443,9 juta dolar AS, demikian juga ekspor hasil minyak naik 30,69 persen menjadi 91,4 juta dolar AS dan ekspor gas naik 10,18 persen menjadi 696,4 juta dolar AS.

Namun, Badan Pusat Statistik juga menyatakan bahwa secara kumulatif pada periode Januari-Desember 2016 nilai ekspor Indonesia menurun 3,95 persen dibanding periode 2015. "Secara kumulatif nilai ekspor Januari-Desember 2016 mencapai 144,43 miliar dolar AS. Namun dibanding kondisi periode sebelumnya ekspor kita menurun, ini berarti belum pulih," ujarnya. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: