Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini yang Menjadi Fokus Bos OJK di Sisa Jabatan

Ini yang Menjadi Fokus Bos OJK di Sisa Jabatan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Masa tugas Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) segera berakhir pada Juni 2017. Kendati begitu, masih banyak program yang harus dijalankan regulator demi mendorong stabilitas sistem keuangan dan kontribusi industri jasa keuangan bagi perekonomian Indonesia.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad kepada Warta Ekonomi mengatakan tema besar yang dilakukan OJK hingga masa tugasnya selesai ialah terus mendorong peningkatan inklusi keuangan Indonesia.

"Saya kira sejalan dengan concern pemerintah bagaimana memberdayakan ekonomi, mengurangi ketimpangan, jadi saya kira isu inklusi keuangan menjadi tema besar bagi OJK di tahun 2017 ini," ujar Muliaman akhir pekan kemarin di Jakarta.

Oleh sebab itu, untuk mendorong peningkatan inklusi keuangan, Muliaman menuturkan berbagai program seperti edukasi keuangan akan terus dijalankan OJK pada tahun ini.

Sekadar informasi, Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2016 yang dilakukan OJK menunjukkan indeks literasi keuangan nasional meningkat dari 21,8% di tahun 2013 menjadi 29,7% pada tahun 2016 dan indeks inklusi keuangan nasional mengalami peningkatan dari 59,7% menjadi 67,8%.

"Banyak masih ya, intinya lanjutkan pendalaman pasar modal; pembukaan akses keuangan terutama bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); edukasi keuangan kepada masyarakat; isu perlindungan konsumen juga penting," jelasnya.

Selain itu, OJK juga menyediakan tujuh inisiatif strategis dalam memperluas akses keuangan masyarakat. Pertama, optimalisasi program kerja yang telah digagas bersama industri jasa keuangan, pemerintah dan Bank Indonesia. Kedua, perluasan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Ketiga, memperluas dan lebih mengoptimalkan peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).

Keempat, pengembangan model pembiayaan financial technology untuk memperluas akses keuangan. Kelima, mendorong perbankan untuk menyalurkan kredit ke sektor-sektor yang produktif dan menggali potensi penyaluran kredit ke berbagai daerah yang potensial namun terbatas akses keuangannya.

Kemudian optimalisasi peran bank pembangunan daerah (BPD) untuk pembangunan daerah dan yang terakhir meningkatkan peran pasar modal sebagai sumber pembiayaan ekonomi jangka panjang.

"Tahun 2017 ini adalah tahun terakhir dari periode Dewan Komisioner OJK saat ini. Tetapi saya percaya, kelangsungan berbagai kebijakan dalam menjaga stabilitas sistem keuangan dan peningkatan peran sektor jasa keuangan akan terus dijaga oleh seluruh jajaran OJK bersama dengan pemangku kepentingan lainnya," tutup Muliaman.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: