Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonomi Lesu, Okupansi Hotel di Sulsel Diprediksi Stagnan

Ekonomi Lesu, Okupansi Hotel di Sulsel Diprediksi Stagnan Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan (BPD) Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Selatan (Sulsel), Anggiat Sinaga, mengaku pesimistis okupansi hotel bisa meningkat pada 2017. Musababnya, perekonomian secara nasional masih sangat lesu. Karena itu, pihaknya tidak berani memasang target tinggi.

Anggiat memprediksi okupansi hotel di Sulsel akan stagnan. "Kalau bisa dapat seperti yang lalu dengan rata-rata tingkat okupansi sekitar 58 persen itu sudah sebuah kesyukuran. Pertimbangannya pada 2017, perekonomian tidak lebih baik alias sedikit lebih jelek dibanding pada 2016," kata Anggiat di Makassar, Senin (16/1/2017).

Target okupansi sebesar 58 persen meliputi hotel berbintang, hotel melati maupun wisma. Jumlah hotel di Sulsel mencapai 265 unit. Sebanyak 158 di antaranya berstatus hotel berbintang. Selebihnya yakni hotel melati dan wisma. Secara keseluruhan, tercatat ada sekitar 13.500 kamar dari semua hotel yang beroperasi di Sulsel.

Menurut Anggiat, untuk meningkatkan okupansi hotel pada 2017 membutuhkan perjuangan yang cukup berat. Tanpa adanya dukungan dari pemerintah, ia mengaku akan sangat sulit bagi bisnis perhotelan. "Tahun ayam ini butuh perjuangan. Apalagi, okupansi sangat terkait dengan keterlibatan pemerintah," tuturnya.

Bila pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan menggelontorkan uang kepada rakyat, Anggiat menyebut perekonomian tentu akan bergairah. Rakyat akan memiliki uang lebih untuk menginap di hotel dan makan di restoran. "Kalau diperketat jadinya ya tidak bisa apa-apa," ucap General Manager Hotel Clarion Makassar ini.

PHRI, lanjut Anggiat, mendorong pemerintah untuk mengambil kebijakan strategis untuk kembali menggairahkan bisnis perhotelan. Beragam strategi, kata dia, bisa dilakukan yakni dengan memperbanyak kegiatan berskala besar, menggencarkan promosi wisata dan memberikan stimulus kepada event organizer atau pelaksana kegiatan.

Lebih jauh, Anggiat menerangkan PHRI sendiri akan fokus pada upaya promosi wisata kuliner pada 2017. Pertimbangannya, kata dia, beragam kekayaan kuliner di Sulsel sangat potensial untuk diperkenalkan secara nasional maupun internasional. "Faktor kuliner itu bisa menarik wisatawan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: