Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Soroti Minimnya Perusahaan Yang IPO

OJK Soroti Minimnya Perusahaan Yang IPO Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti sedikitnya perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melakui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengungkapkan, bahwa hal tersebut berkaca kepada pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada saat pembukaan perdagangan lalu. Dimana, Sri Mulyani menyampaikan bahwa dengan penambahan kapitalisasi pasar yang besar tapi realisasi emiten di 2016 yang rendah dapat menciptakan kemungkinan bubble harga saham.

"Terkait dengan IPO, beberapa waktu lalu saya memperhatikan sekali waktu penutupan oleh Menteri Perekonomian, dan pembukaan ada isu yang cukup signifikan atau menurut kami OJK perlu menjadi perhatian bersama, cukup disorot penambahan jumlah emiten 2016 yang hanya 16 emiten," ucapnya, di Jakarta, Senin (16/1/2017).

Ia menilai, hingga saat ini masih ada peluang untuk dapat meningkatkan pasar modal nasional jika dibandingkan dengan negara tetangga yang juga mengalami penurunan jumlah emiten lantaran imbas dari terjadinya gejolak ekonomi global.

"Pada 2016 lalu yang nambah 16 Thailand. Di Singapura turun 10 emiten, Malaysia juga demikian. Kita bisa melihat memang kondisi regional dan global barangkali kurang kondusif untuk perusahaan-perusahaan masuk ke pasar modal," ujarnya.

Lebih lanjut Ia mengatakan,? dengan indeks yang masih dapat tumbuh sebesar 15,23 persen dan bursa nasional yang masuk jajaran kedua yang tertinggi di Asia, dapat menjadi motivasi untuk dapat tumbuh lebih baik lagi.

"Jadi satu sisi kita menyadari jumlah emiten tidak sebanyak yang kita targetkan, tapi kalau dibandingkan negara lain, rasanya ktia tidak terlalu pesimis, bahkan harusnya optimis ke depan lebih baik lagi," ujarnya.

Pada tahun ini OJK menargetkan jumlah emiten baru sebanyak 21 perusahaan. Sementara, BEI sendiri menargetkan 35 perusahaan. Dengan melakukan sosialisasi manfaat IPO kepada perusahaan-perusahaan, diharapkan banyak perusahaan yang berminat untuk menggalang dana lewat pasar modal.



Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: