Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Djarot Sebut Pemimpin Harus Miliki Niat Bersih dan Profesional

Djarot Sebut Pemimpin Harus Miliki Niat Bersih dan Profesional Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat mengatakan pemimpin Jakarta adalah orang yang memiliki niat yang bersih dalam memerintah, bersikap transparan dan profesional.

"Kita bekerja prinsip dasarnya kita membangun pemerintahan yang bersih bukan hanya bersih dari praktik korupsi tapi juga bersih hatinya, bersih niatnya," kata Djarot, di Jakarta, Senin (16/1/2017).

Hal itu disampaikan Djarot saat memberikan kata sambutan dalam acara pernyataan deklarasi dukungan relawan Basuki-Djarot, Solidaritas Merah Putih di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Djarot mengatakan untuk menjalankan pemerintahan seorang pemimpin mengutamakan untuk melayani, bukan mengejar jabatan untuk dilayani.

"Pejabat itu melayani dengan sepenuh hati, jadi niatannya itu kalau bisa seperti itu seorang pejabat, pemimpin, pelayan itu ada ujiannya. Siapa yang menguji? Yang menguji itu warganya," ujarnya.

Mantan Wali Kota Blitar itu mengatakan menjadi seorang pemimpin harus mengalami proses belajar untuk mendapatkan pengalaman. "Menjadi pemimpin nggak bisa ujuk-ujuk (sekejap) jadi, harus ada proses dari bawah," tuturnya.

Dia mengatakan pengalamannya dalam dunia pemerintahan menjadi modal dalam melanjutkan pekerjaan membangun Jakarta yang lebih baik dengan warganya lebih sejahtera. "Kata orang urusan yang baik serahkan pada ahlinya," ujarnya.

Djarot pernah menjadi wali kota Blitar selama 10 tahun pada 2000-2010, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR/RI Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur Fraksi PDIP.

Sementara pasangannya Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pernah menjadi Wakil Gubernur DKI, Bupati Belitung Timur dan anggota DPR RI.

Selain memiliki niat menjadi pemimpin yang bersih, kata Djarot, orang yang memimpin Jakarta juga harus transparan dalam menjalankan pemerintahan dan bersikap profesional.

"Makanya ketika menjadi pejabat itu yang bersih hatinya yang ikhlas melayani. Apa cukup? Nggak. Kita butuh transparan terbuka seperti sekarang nggak ada pungutan liar," ujarnya.

Dia mengatakan menjadi seorang pemimpin Jakarta yang profesional membutuhkan pengalaman panjang.

"Saya merasa terhormat dan sangat bernilai karena saya diberi kesempatan untuk melayani warga Jakarta," ujarnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: