Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Realisasi Pendapatan Negara 2016 Capai Rp. 1.551,8 Triliun

Realisasi Pendapatan Negara 2016 Capai Rp. 1.551,8 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan data-data teranyar seputar realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016. Data itu disampikan saat rapat dengan Komisi XI DPR di Jakarta,? Rabu (18/1/2017).

Salah satu data yang diungkapkan yakni realisasi pendapatan negara sepanjang 2016? lalu sebesar Rp 1.551,8 triliun . Dari total realisasi pendapatan negara tersebut, realisasi penerimaan perpajakan mencapai Rp.1.283,6 triliun atau 83,4% dari target APBN-P 2016.

Sementara itu realisasi? Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB) tercatat sebesar Rp. 262,4 triliun atau 107%? serta penerimaan hibah sebesar Rp.5,8 triliun atau 292,5% dari target? APBN-P 2016

?Dengan pendapatan sebesar Rp. 1.551,8 triliun, kita membukukan pengeluaran pemerintah sebesar? Rp. 1.859,5 triliun dimana belanja pemerintah pusat Rp. 1.148,6 triliun atau 87,9% dari APBN-P dan belanja kementrian lembaga sebesar Rp. 677,6 triliun atau 88,3% dari APBN-P,? kata Sri Mulyani.

Sementara pada pos transfer ke daerah, ia mengungkapkan pencapaiannya sebesar Rp. 710,9 triliun atau 91,6% dari APBN-P .? Sedangkan dana desa dari target Rp 47 triliun dan realisasinya 99,4 persen menjadi Rp 46,7 persen. "Kita tidak punya utang lagi ke daerah karena seluruh Dana Alokasi Umum (DAU) yang tertunda di 2016 sudah dibayarkan semua. Ini jadi kepastian bagi daerah, karena daerah akan menggelar Pilkada," jelas dia.

Dengan demikian, realisasi keseimbangan primer defisit Rp 124,9 triliun atau 118,4% dari target Rp 105,5 ?triliun. Sedangkan pencapaian defisit fiskal di APBN-P 2016 sebesar Rp 307,7 triliun atau 2,46% terhadap PDB. Realisasinya melebar dari target 2,35% dari PDB atau Rp 296,7 triliun."Defisit APBN terjaga pada tingkat yang aman karena di outlook setelah penghematan, defisit diperkirakan 2,5 persen terhadap PDB atau Rp 315,7 triliun," ujarnya.

Untuk realisasi pembiayaan defisit anggaran mencapai 111,3% menjadi Rp 320,3 triliun dari target Rp 296,7 triliun. Pembiayaan dari dalam negeri realisasinya Rp 344,9 triliun atau 115,3% dari target Rp 299,3 triliun. ? Sementara realisasi pembiayaan luar negeri minus Rp 14,6 triliun, sehingga ada SiLPA Rp 22,7 triliun.

"Di tengah ketidakpastian perekonomian dunia, kami bisa mengelola APBN 2016 dengan baik untuk fokus menjalankan ?APBN sebagai instrumen yang penting, kredibel, efektif, efisien, dan berkelanjutan,?? katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: