Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK: Digital Branch Khusus untuk Generasi Y

OJK: Digital Branch Khusus untuk Generasi Y Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan Panduan Penyelenggaraan Digital Branch/ Kantor Digital oleh Bank Umum melalui surat No. S-98/PB.1/2016 tanggal 21 Desember 2016 yang ditujukan kepada seluruh Direktur Utama Bank Umum. Hal ini untuk mendorong perbankan agar menerapkan layanan perbankan digital.

Deputi Komisioner Pengawasan Terintegrasi OJK Agus E Siregar mengatakan, penerbitan panduan ini selaras dengan perubahan perilaku dan kebutuhan masyarakat khususnya generasi "Y" yang sudah terbiasa dalam memanfaatkan teknologi digital perbankan.

"Sebenarnya yang disasar ada dua terkait layanan inklusi keuangan. Untuk yang belum berhubungan dengam bank kita pakai Laku Pandai. Sedangkan digital branch untuk generasi "Y". Dari hasil diskusi dengan perbankan, masyarakat generasi "Y" sudah siap karena mereka sudah terbiasa dengan transaksi elektronik," ujar Deputi Komisioner Pengawasan Terintegrasi OJK Agus E Siregar saat konferensi pers di Gedung OJK, Jakarta, Kamis (19/1/2017).

Senada dengan Agus, Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan I OJK Mulya E Siregar, juga berkeyakin bahwa masyarakat sudah siap menerapkan teknologi digital banking. Pasalnya pertumbuhan pengguna dan jumlah transaksi elektronik banking makin tahun makin meningkat pesat.

Jumlah nasabah pengguna e-banking (SMS banking, phonebanking, mobile banking, dan internet banking) meningkat sebesar 270%, dari 13,6 juta nasabah pada tahun 2012 menjadi 50,4 juta nasabah pada tahun 2016
Sementara frekuensi transaksi pengguna e-banking meningkat 169%, dari 150,8 juta transaksi pada tahun 2012 menjadi 405,4 juta transaksi pada tahun 2016.

"Ini mengindikasikan masyarakat sudah beralih kesitu (digital banking) makanya kita sebagai regulator harus siap begitu juga banknya," imbuh Mulya.

Menurutnya, pertumbuhan pesat digital banking tersebut sudah direspon perbankan dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital dengan menyediakan produk dan layanannya yang semakin beragam, sekaligus untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing industri perbankan.

Beberapa bank telah menawarkan layanan perbankan yang mirip dengan digital branch, bahkan sejumlah bank telah menyiapkan teknologi yang lebih lanjut, seperti pendaftaran nasabah baru yang keseluruhan prosesnya menggunakan media elektronik milik nasabah atau disebut banking anywhere.

"Tapi yang paling sulit mengkonversi data nasabah lama yang belum pakai KTP elektronik (eKTP). Bank harus mengubah semua kontak listnya dengan data biometrik yang ada di eKTP," tutup Agus.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: