DPR Minta Tegakkan Hukum Tanpa Rasa Benci

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menekankan agar proses penegakan hukum dilakukan tanpa ada rasa kebencian atau berdasar prinsip suka tidak suka.

Fadli usai menghadiri acara Gerakan Ibu Negeri (GIN) di Jakarta, Jumat (20/1/2017), mengatakan negara Indonesia merupakan negara hukum yang sesuai dengan konstitusi dalam mengambil setiap tindakan.

?"Jadi menurut saya tegakkan saja hukum, termasuk pihak kepolisian menegakkan hukum jangan ada rasa kebencian," kata Fadli menjawab pertanyaan wartawan mengenai desakan kepada Kapolri untuk menangkap Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Syihab melalui petisi daring.

Fadli melanjutkan apabila memang diketahui terdapat pelanggaran hukum maka harus dibuktikan hal yang disebutkan melanggar tersebut.

Namun dia juga mengingatkan agar kepolisian juga jangan sampai menyalahgunakan wewenang dalam menegakkan hukum.

"'Abuse of Power' itu juga melanggar hukum. Kami di DPR ditugaskan oleh konstitusi melalui mandat rakyat untuk melakukan pengawasan, kalau ada 'abuse of power' dan sebagainya," jelas dia.

Selain itu dia juga sangat menyayangkan adanya dugaan upaya pembiaran terhadap kasus bentrokan organisasi massa yang terjadi di Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

"Kita sangat sayangkan, ini ada upaya atau skenario pembiaran bentrokan massa dengan massa. Kalau ini berlangsung terus ini akan berbahaya, jangan sampai ada bentrokan," kata dia.

Fadli berpendapat berbagai bentuk perbedaan seharusnya disikapi dengan dialog. "Jangan pendekatan-pendekatan lama untuk membenturkan massa, politik belah bambu, politik adu domba," ujar dia. (Ant)