Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Donald Trump Tegaskan Amerika Serikat Jadi Prioritas

Donald Trump Tegaskan Amerika Serikat Jadi Prioritas Kredit Foto: Nytimes.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Amerika Serikat yang ke-45, Donald Trump, berjanji bahwa lapangan kerja dan pendidikan akan diperkuat di bawah pemerintahannya. Trump mengatakan bahwa selama ini Amerika Serikat telah membuat negara-negara lain menjadi kaya sementara kesejahteraan, kekuatan, dan keyakinan negara mereka dipertanyakan.

"Satu persatu pabrik kita meninggalkan negeri kita. Mulai hari ini dan ke depan (kami) akan menjadikan Amerika prioritas, Amerika yang pertama," kata Trump dalam pidato setelah diambil sumpahnya sebagai Presiden Amerika Serikat yang ke-45 di Capitol Hill, Washington DC, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Minggu (22/1/2017).

"Setiap keputusan dalam perdagangan, pajak, imigrasi, dan kebijakan luar negeri harus memberi keuntungan bagi pekerja Amerika dan keluarga Amerika. Kita akan membawa kembali pekerjaan kita. Kita akan membawa kembali perbatasan kita. Kita akan membawa kembali kesejahteraan kita," tambahnya disambut dengan tepuk tangan pengunjung.

"Saya dengan sungguh-sungguh bersumpah bahwa saya akan setia melaksanakan tugas Presiden Amerika Serikat dan dengan sebaik mungkin dari kemampuan saya melestarikan, melindungi, dan membela konstitusi Amerika Serikat," sumpahnya sambil mengangkat tangan.

Trump kemudian menyampaikan pidato tanpa membaca naskah. Dalam pidatonya ia juga menyinggung yang disebutnya sebagai teorisme Islam radikal.

"Kita akan menyatukan dunia yang beradab melawan terorisme Islam radikal, yang akan terkikis sama sekali dari muka bumi."

Didampingi Presiden Barack Obama dan Ibu Negara Michelle Obama iring-iringan kenderaan presiden terpilih Amerika Serikat Donald melintasi Pennsylvania Avenue. Upacara pelantikan dimulai dengan kedatangan Donald Trump bersama istrinya, Melania, ke Gedung Putih untuk minum teh bersama dengan Presiden Barack Obama dan Ibu Negara Michelle Obama.

Sebelumnya Trump bersama keluarganya menghadiri kebaktian di Gereja St John's yang merupakan tradisi dalam pelantikan Presiden AS. Sebagai bagian dari tradisi, Obama juga akan meninggalkan sebuah catatan pribadi untuk penerusnya di kantor presiden, Oval Office.

Di luar Capitol Hill, polisi sempat melepas semprotan merica kepada para pengunjuk rasa yang menentang pelantikan Donald Trump sebagai presiden AS, namun hingga pelantikan berlangsung, demonstrasi secara umum berlangsung damai. Sementara warga biasa yang sudah mendapatkan karcis untuk menyaksikan pengambilan sumpah Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45, antre dengan tertib di depan Capitol Hill.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: