Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Telkom Bantah Gunakan Produk Tiongkok untuk Jaringan Optik

Telkom Bantah Gunakan Produk Tiongkok untuk Jaringan Optik Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jayapura -

Manajemen PT Telkom menegaskan pihaknya tidak menggunakan produk asal Tiongkok untuk membangun Jaringan Optik Sulawesi Maluku Papua (SMPCS).

General Manager PT Telkom Witel Papua Lonely Baringin Mangaranap, di Jayapura, Minggu (22/1/2017), menjelaskan untuk membangun jaringan optik di tiga pulau tersebut, pihaknya menggunakan dua perusahaan internasional yang telah berpengalaman.

"SMPCS ada dua paket, paket pertama Maluku dan Maluku Utara, itu dikerjakan Alcatel perusahaan dari Perancis," ujarnya.

"Sama halnya paket kedua untuk Area Papua dan Papua Barat, semua dibawa orang Jepang, kabel, SLT semua jepang yang ngerjain orang Jepang (PT. NEC). Tidak ada penggunaan kabel (dari) Tiongkok, makanya mahal," sambungnya.

Menurut dia SMPCS yang telah putus berulang kali dikarenakan faktor alam, tiga kali karena vulkanik an dua kali karena gempa tektonik, dan hal tersebut sulit dihindari oleh teknologi apapun. Lonely mengungkapkan Telkom telah mengambil langkah antisipasi terkait putusnya SMPCS akibat faktor vulkanik di perairan Kabupaten Sarmi, yaitu dengan menggesernya sejauh 20km dari lokasi awal.

Namun untuk posisi putus yang dikarenakan gempa tektonik, Telkom kesulitan untuk melakukan pergeseran karena jalur yang dilalui SMPCS dianggap yang paling memungkinkan karena kondisi geografis dasar laut yang rumit.

Terakhir, SMPCS putus di 9,7 km dari terminal landing station base-G, Kota Jayapura, pada kedalaman laut 1.100 meter pada 29 Januari 2016.

Pihak Telkom menjadwalkan proses perbaikan berlangsung hingga 26 Januari 2017, dan jaringan SMPCS akan kembali pulih sehari sesudahnya. Atas penurunan layanan, pihak Telkom mengklaim telah merapkan kebijakan penyesuaian tarif kepada para pelanggannya, sesuai dengan fasilitas yang dinikmati selama jaringan tersebut mengalami kerusakan. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: