Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Belum Ada Penambahan Penerbangan di Bandara Hasanuddin Jelang Imlek

Belum Ada Penambahan Penerbangan di Bandara Hasanuddin Jelang Imlek Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Juru bicara PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, I Turah Aji Ari, menyatakan hingga kini belum ada penambahan penerbangan alias extra-flight yang diajukan maskapai penerbangan menjelang Imlek 2568 yang jatuh pada hari Sabtu, 28 Januari mendatang. Aktivitas di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, lanjut dia, masih normal.

"Untuk persiapan Imlek, masih standar saja dan belum ada penanganan khusus. Sampai sekarang juga belum ada permintaan (dari maskapai penerbangan) untuk extra-flight," kata Turah, kepada Warta Ekonomi, Ahad (22/1/2017).

Area di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, kata dia, pun belum dipasangi dekorasi bertemakan Imlek atau Tahun Baru China.

Berdasarkan data dan laporan yang diterimanya, Turah mengimbuhkan sepanjang peka ini, belum ada maskapai penerbangan yang secara resmi mengajukan penambahan penerbangan. Menurut dia, hanya ada satu maskapai penerbangan yakni Citilink yang meminta penambahan rute. Namun, ditegaskannya hal tersebut tidak berkaitan dengan pelaksanaan Imlek.

Dari salinan surat yang diterima manajemen PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, tercatat Citilink meminta penambahan rute Makassar (UPG)-Sentani (DJJ) dan sebaliknya. Penambahan penerbangan untuk rute baru tersebut mulai dilakukan pada Senin, 23 Januari.

Permintaan penambahan rute baru dari Citilink, menurut Turah, merujuk dari surat Network Strategy and Regulatory Affair QG dari perusahaan tersebut. Rute Makassar-Sentani dari Citilink menggunakan nomor penerbangan QG-712 dan QG-713. Penerbangan itu menggunakan pesawat Airbus A-320.

Tokoh Tionghoa di Sulsel, Yonggris Lao, mengatakan euforia perayaan Imlek tidak seperti perayaan tahun baru Masehi, dimana kebanyakan orang ingin mengunjungi tempat-tempat tertentu. Perayaan Tahun Baru China, kata dia, disebutnya merupakan momentum untuk kumpul bersama keluarga.

"Jadi biasanya mengunjungi keluarga tertua. Kalau keluarga tertuanya ada di Makassar, ya tidak perlu ke luar sehingga tidak terlalu berpengaruh ke jadwal penerbangan," kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: