Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hari Pertama Kerja, Trump Kembali 'Bermusuhan' dengan Media

Hari Pertama Kerja, Trump Kembali 'Bermusuhan' dengan Media Kredit Foto: Reuters/Kevin Lamarque
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Donald Trump menuduh media tidak jujur dalam melaporkan jumlah orang yang menghadiri acara pelantikannnya sebagai presiden. Dia mengatakan kerumunan orang yang hadir dalam pelantikannya mencapai monumen Washington ketika dia berpidato di Gedung Capitol, meskipun bukti foto menunjukkan sebaliknya.
?
Komentar Trump tersebut datang setelah beredar foto-foto yang menunjukkan bahwa lebih banyak orang yang menghadiri acara pelantikan pendahulunya Barack Obama pada tahun 2009. Trump menuding media menciptakan perseteruan antara dia dan komunitas intelejen. Selain itu dia juga menyebutkan para reporter sebagai "bagian dari manusia yang paling tidak dapat dipercaya di dunia".
?
Trump mengatakan cuplikan gambar di TV dan foto pelantikannya disebutkan tidak akurat. "Itu tampak seperti satu juta setengah orang," kata dia, membantah laporan media yang menyebutkan sekitar 250.000 orang yang hadir dalam pelantikannya. Dia juga mengatakan bahwa kerumunan orang semakin bertambah ke Monumen Washington, meskipun klaimnya itu berlawanan dengan foto udara yang diambil pada hari itu.
?
Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Sean Spicer memarahi reporter dalam sebuah konferensi pers karena foto yang menunjukkan ruang kosong yang luas dalam upacara pelantikan. "Itu merupakan jumlah penonton terbanyak yang menyaksikan sebuah masa pelantikan. Baik secara langsung ataupun di sleuruh dunia. Upaya untuk me ngurangi antusiasme mengenai pelantikan ini adalah memalukan dan salah," kata Sean Spicer seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Senin (23/1/2017).
?
Sebagai tambahan dari bukti foto, sistem Metro Washington mengatakan perjalanan menurun sebelum pelantikan berlangsung. Perusahaan marketing Nielsen mengatakan penonton televisi lebih sedikit dibandingkan dengan yang menyaksikan pelantikan pertama Barack Obama dan Ronald Reagan.
?
Jutaan orang di AS dan sejumlah negara di dunia, pada Sabtu (21/1) melakukan protes pemerintahan baru Trump. Demonstrasi besar di AS dilakukan di ibukota Washington, yang diperkirakan diikuti lebih dari 500.000 orang menurut keterangan resmi otoritas setempat. Sejumlah pihak menyebutkan kerumunan itu melebihi jumlah orang yang hadir pada pelantikan Trump pada Jumat (20/01) lalu. Para aktivis menyebutkan tujuan dari aksi itu untuk menyoroti hak-hak perempuan yang terancam dalam pemerintahan baru.
?
Namun, Trump tidak menyinggung protes tersebut ketika hadir di Markas Besar CIA di Langley, Virginia, pada Sabtu (21/01), melainkan melancarkan tuduhan pada media.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: