Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Korea Siap Garap Pengolahan Sampah jadi Energi Listrik

Investor Korea Siap Garap Pengolahan Sampah jadi Energi Listrik Kredit Foto: Kriminalitas.com
Warta Ekonomi, Mataram -

Investor Korea Engineering Asset Management akan berinvestasi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat dalam bidang pengelolaan sampah menjadi energi listrik.

"Investor Korea Engineering Asset Management bekerja sama dengan PT Perdana Sumber Energi Terbarukan ini merupakan tawaran investasi yang menjajikan dan mereka sangat serius," kata Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Senin (23/1/2017).

Pernyataan itu disampaikannya seusai menerima rombongan investor dari Korea Engineering Asset Management dan Direktur PT Perdana Sumber Energi Terbarukan Djoko Winarno yang telah melakukan presentasi terhadap rencana investasi mengolah limbah sampah menjadi energ listrik yang dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke Kebon Talo, Kecaatan Ampenan.

Mohan bergitu wakil akrab disapa menilai investor itu serius karena mereka yang datang presentasi itu adalah para petinggi dan sudah berinvestasi pada beberapa daerah di Indonesia.

Oleh karena itu, pemerintah kota akan segera menindaklanjuti rencana investasi pengelolaan sampah menjadi energi listrik dengan nilai investasi sekitar Rp1 triliun.

"Sebelum penandatangan kerja sama, kami terlebih dahulu akan melakukan kajian terhadap investor tersebut untuk mengantisipasi pemutusan kontrak sepihak di tengah jalan," katanya.

Pasalnya, pemerintah kota sudah memiliki beberapa kali pengalaman terhadap investor yang melakukan pemutusan kontrak sepihak.

Apalagi, investasi pengelolaan limbah sampah menjadi energi listrik ini sangat menjanjikan sebagai satu solusi menangani masalah sampah perkotaan.

"Proses pengelolaan sampah menjadi energi listrik itu akan di pusatkan di tempat pengelolan sampah terpadu di Kebon Talo, dimana saat ini sudah ada lahan seluas dua hektare dan masih bisa diambah tiga hektare lagi," katanya.

Ia mengakui, salah satu syarat investasi itu bisa dilaksanakan adalah produksi sampah yang akan diolah harus 1.000 ton per hari.

Sementara, volume sampah di Kota Mataram dalam sehari hanya 400 ton dan hal itu tidak menjadi masalah, karena untuk memenuhi kuota 1.000 ton per hari, pemerintah kota akan koordinasikan dengan kabupaten/kota lainnya terdekat.

"Prinsipnya, kita ingin investasi ini berjalan dulu, dan dalam hal ini pemerintah kota tidak mengeluarkan biaya sedikitpun kecuali sharing penyediaan lahan," ujarnya.

Sedangkan menyinggung wacana untuk membentuk BUMD untuk pengelolaan limbah sampah menjadi listrik itu, sangat memungkinkan setelah pengelolaan sampah menjadi listrik tersebut beroperasional secara maksimal. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: