Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Produksi Ternak, Kementan Dampingi Lapas Nusa Kambangan

Produksi Ternak, Kementan Dampingi Lapas Nusa Kambangan Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pertanian melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan bekerja sama Ditjen Pemasyarakatan Kemenkumham untuk melakukan pendampingan teknis produksi ternak dan pakan ternak di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan.

"Adanya nota kesepahaman ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mewujudkan Pulau Nusa Kambangan sebagai kawasan penghasil bibit dan sapi siap potong guna memenuhi kebutuhan pangan asal ternak," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita di Kantor Ditjen Pemasyarakatan Jakarta, Senin (23/1/2017).

Diarmita menjelaskan kerja sama ini untuk mengoptimalkan peran sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan populasi dan produksi ternak, terutama untuk pemenuhan kebutuhan protein asal ternak dalam negeri.

Menurut dia, kebutuhan daging sapi lokal terus bertambah seiring dengan meningkatnya pendapatan masyarakat yang berpengaruh pada tingkat konsumsi daging. Namun, daging sapi lokal hanya mampu memenuhi 67 persen kebutuhan, sedangkan sisanya 33 persen pemerintah harus mengekspor daging beku, sapi bakalan, termasuk jeroan.

Oleh karena itu, melalui kerja sama ini, Diarmita berharap pendampingan produksi ternak ini juga memberi keterampilan pada narapidana di Lapas Nusakambangan.

Unit Pelaksana Teknis di bawah Ditjen PKH, yakni Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU-HPT) Baturraden telah berkoordinasi dan bersinergi dengan Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM.

Nantinya melalui Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusa Kambangan untuk pendampingan teknis produksi ternak dan pakan ternak. Lokasi Pulau Nusa Kambangan yang terpisah dan memiliki keragaman sumber pakak ternak memiliki potensi zona pembibitan dan produksi ternak yang bebas penyakit.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan I Wayan. K Dusak berharap program pendampingan di lapas berkapasitas 1.200 narapidana ini dapat mendukung program ketahanan pangan pemerintah melalui warga binaan yang ahli di bidang peternakan.

"Harapan kami ada narapidana yang ahli dalam peternakan, enam bulan nanti ada hasilnya. Program pemerintah dalam pemenuhan daging sapi kami harapkan bisa tumbuh," kata Dusak.

Ia juga menargetkan ada sentra peternakan sapi di seluruh wilayah Indonesia mengingat kapasitas seluas 150 ribu hektar berpotensi untuk dipakai menjadi lahan industri. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: