Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DPR Evaluasi Kerja Sama Kementan dengan TNI

DPR Evaluasi Kerja Sama Kementan dengan TNI Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron mengatakan pihaknya akan mengevaluasi kerja sama yang dijalin antara Kementerian Pertanian dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam bidang pangan, karena banyak temuan yang harus ditindaklanjuti.

"Kami sedang mengevaluasi perluasan kerja sama Kementerian Pertanian dengan TNI yang dalam perjalanannya banyak temuan yang harus ditindaklanjuti pengawasan kami," kata Herman di Jakarta, Rabu (25/1/2017).

Dia mengatakan kerja sama itu seperti pengawalan upaya khusus jagung, padi, serapan gabah dan cetak sawah sehingga ketiga hal tersebut sedang dievaluasi termasuk anggarannya dari Kementerian Pertanian.
Herman mengaku tidak mengerti dengan latar belakang lahirnya gagasan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang ingin membentuk Sentra Pelayanan Petani Padi Terpadu (SP3T).

"Saya kira niatnya bagus, tapi apakah ini tupoksinya TNI. Karena kalau dari indikator yang disampaikan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sudah cukup berhasil meskipun ada beberapa komoditas yang perlu kerja keras seperti kedelai dan daging sapi," ujarnya.

Karena itu politisi Partai Demokrat itu menganjurkan kepada Jenderal Gatot selaku Panglima TNI untuk fokus terhadap pertahanan negara sesuai dengan apa yang telah dipresentasikannya yakni ancaman keamanan dan kedaulatan negara ke depan semakin kompleks.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan TNI akan membentuk Sentra Pelayanan Petani Padi Terpadu (SP3T) untuk mendukung kebijakan pemerintah terkait swasembada pangan pada 2017. "Ini solusi untuk petani karena kami sendiri hampir frustrasi. Petani sering ditipu tengkulak, hasil panen dibeli dengan harga rendah," kata Gatot.

Gatot mengatakan pembentukan SP3T akan membantu petani dari tahap awal hingga akhir produksi, misalnya mulai dari pembibitan, panen, hingga penggilingan. Dia menilai dengan adanya SP3T, petani tidak lagi membeli bibit padi dari tengkulak sehingga produksi beras tidak terganggu untuk menjaga swasembada pangan. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: