Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tiga Warganya Disandera Abu Sayyaf, Gubernur Sulsel: Serahkan ke Kemlu

Tiga Warganya Disandera Abu Sayyaf, Gubernur Sulsel: Serahkan ke Kemlu Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Syahrul Yasin Limpo, menyerahkan penanganan kasus penyanderaan tiga warganya oleh kelompok Abu Sayyaf ke Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Pihaknya tidak bisa terlalu jauh mencampuri lantaran permasalahan tersebut sudah lintas negara yakni melibatkan Indonesia dan Filipina.

Syahrul menegaskan, meski tidak bisa turun langsung dalam penanganan, pihaknya tidak tinggal diam. Komunikasi dengan Kemlu terus dijalin untuk mengetahui perkembangan upaya pembebasan tiga warganya.

"Soal itu kan sudah lintas negara. Sekarang ada protapnya, dimana (pemerintah daerah) tidak bisa terlalu banyak mencampuri. Jadi, kita wait and see sembari terus berkomunikasi secara rutin dengan Menteri Luar Negeri," kata Syahrul di Makassar, Jumat, 27 Januari.

Menurut Syahrul, piknya siap turun tangan bila ada arahan dari Menteri Luar Negeri maupun Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan. Diharapkan Syahrul, penyanderaan warga Sulsel bisa berakhir seperti tiga kasus sebelumnya, dimana warganya dibebaskan oleh kelompok separatis dari Filipina tersebut.

Syahrul mengimbuhkan pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Bupati Selayar, Basli Ali, mengingat ada dua warga Selayar yang jadi korban. Gubernur Sulsel dua periode itu menyerahkan komunikasi dengan keluarga korban kepada pemerintah setempat. "Semoga ujung dari semua ini adalah kabar baik, seperti yang lalu," ucapnya.

Penyanderaan terhadap tiga warga Sulsel itu terjadi di perairan Malaysia, Rabu, 18 Januari lalu. Ketiga korban yang berprofesi sebagai nelayan itu adalah Hamdan, Sudarling dan Subandri. Mereka adalah warga Selayar dan Bulukumba yang merantau ke Kalimantan dan Malaysia. Informasi terakhir, ketiganya diduga sudah dibawa ke pangkalan Abu Sayyaf Group di Pulau Zulu, Filipina Selatan.

Kepala Polres Selayar, AKBP Eddy Suryantha Tarigan, mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak keluarga korban untuk memastikan orang yang disandera itu adalah warga Sulsel. Seluruh informasi yang ada dikumpulkan untuk langkah lanjutan yang akan diambil oleh pemerintah. Pihaknya pun menyerahkan persoalan itu kepada pemerintah pusat karena menyangkut hubungan lintas negara.

Penculikan WNI asal Sulsel oleh kelompok Abu Sayyaf sudah berulangkali terjadi. Diketahui, akhir Maret 2016, kelompok militan ini sempat menyandera 10 awak Kapal Motor Brahma 12. Dari 10 korban penculikan, tiga di antaranya merupakan warga Sulsel yakni dari Makassar, Wajo dan Palopo. Beruntung, mereka berhasil dibebaskan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: