Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masyarakat Diminta Lengkapi Imunisasi DPT Sejak Kecil

Masyarakat Diminta Lengkapi Imunisasi DPT Sejak Kecil Kredit Foto: Halosehat.com
Warta Ekonomi, Medan -

Imunisasi tambahan (booster) penting bagi orang dewasa. Namun, tergantung sistem imun pribadi masing-masing orang. Masyarakat diminta hendaknya melengkapi imunisasi Difteri Pertusis Tetanus (DPT) sejak kecil.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pelayanan Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Sumatera Utara (Sumut), N.G Hikmet di kantornya, Selasa (31/1/2017). Saat ini, Dinkes Sumut tidak ada melaksanakan program imunisasi ulangan, bahkan dari Kementerian Kesehatan juga tidak mencanangkan kegiatan tersebut.

Ia mengatakan, imunisasi DPT yang lengkap harus diberikan sebanyak enam kali sejak masih kecil. Tiga kali saat masih balita dan tiga kali saat usia sekolah dasar. Namun, jika memerlukan imunisasi tambahan (booster) bisa dilakukan sekali lagi saat dewasa.

"Kalau dewasa, umumnya daya tahan tubuh sudah cukup melawan difteri dan kuman lainnya. Dengan catatan, memang imunisasi saat masih anak-anak sudah lengkap," ujarnya.

Menurutnya, imunisasi lengkap sangat penting. Hal itu disebabkan karena sebagian orang tidak mempan diberikan serum jika sudah sakit. Ada pula yang bisa sembuh namun dapat kambuh lagi dan kadang menularkan orang lain serta menginfeksi dirinya sendiri.

Untuk difteri, jika sudah berlanjut akan sangat menyiksa bagi yang terinfeksi. Saat difteri, tenggorokan membentuk pseudomembran (membran palsu) seperti lilin dan menutup jalannya pernafasan.

"Supaya terhindar dari difteri, anak-anak jangan sering terekspose hujan dan sinar matahari. Jaga kebersihan serta cuci tangan pakai sabun," tambahnya.

Khusus wanita usia subur, sambungnya, biasanya diberikan imunisasi tambahan Tetanus Difteri (TD). Sebelumnya vaksin ini bernama Toksoid Tetanus (TT). Tujuannya agar terhindar dari tetanus dan kuman difteri saat terjadi luka ketika sudah menikah.

"Sebenarnya, imunisasi tambahan memang tidak untuk semua lapisan masyarakat. Hanya yang membutuhkan saja," ujarnya.

Setiap puskesmas dan posyandu seharusnya menyelenggarakan imunisasi rutin. Setiap daerah berbeda jadwalnya sesuai mobilitas penduduk.
Masyarakat hendaknya berbondong-bondong membawa balitanya untuk melengkapi imunisasi.

"Sebagian masyarakat menganggap imunisasi buang-buang waktu dan hanya proyek pemerintah. Itu pola pikir yang perlu kita ubah. Dari tingkat kelurahan harus bisa mengimbau dan menginformasikan," katanya.
?
Sebelumnya, dokter penanggung jawab perawatan anak difteri di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, dr Hendri Wijaya MKed (Ped) SpA menyebutkan, imunisasi tambahan (booster) sangat penting. Imunisasi yang lengkap pun kekebalannya akan menurun selama 10 tahun sesudah dosis terakhir. Makanya perlu dosis ulangan.

"Kita anjurkan orangtua melengkapi imunisasi anaknya sejak dini. Lakukan imunisasi ulangan untuk meningkatkan imunitas. Orang dewasa juga tidak ada salahnya melakukan booster," imbaunya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: