Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penjualan Menara dan Penguatan Rupiah Buat XL Raup Keuntungan

Penjualan Menara dan Penguatan Rupiah Buat XL Raup Keuntungan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT XL Axiata Tbk (EXCL) sepanjang tahun 2016 lalu berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp375,51 miliar. Raihan tersebut meningkat pesat bila dibandingkan rugi yang diderita perseroan pada tahun 2015 yang mencapai sebesar Rp25 miliar.

Namun, pendapatan perseroan pada tahun lalu tercatat mengalami penurunan 6,69 persen menjadi Rp21,34 triliun dari Rp22,87 triliun di tahun 2015.

"Keuntungan tersebut diperoleh dari dampak positif atas penguatan rupiah terhadap USD serta hasil dari penjualan menara di periode tersebut. Sedangkan, penurunan pendapatan berdampak dari pergeseran atas layanan legacy (voice dan SMS) ke data," ujar Direktur Utama XL Axiata Dian Siswarini dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (1/2/2017).

Di mana, pendapatan data mampu menyumbang 50 persen dari total pendapatan XL atau lebih baik dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar 31 persen.

Untuk membangun bisnis mobile data yang berkelanjutan, imbuhnya, XL secara terus-menerus menerapkan nilai-nilai pertumbuhan jangka panjang melalui agenda transformasi "3R" (revamp, rise, reinvent).

Melalui strategi 3R, XL bertransformasi menuju bisnis berbasis layanan data. Dengan fokus untuk meningkatkan infrastruktur layanan data yang didukung dengan jaringan yang lebih luas, lebih kuat, serta lebih baik dan dibarengi dengan pengelolaan biaya yang lebih baik dan juga restrukturisasi neraca keuangan, telah menjadikan fundamental XL lebih kuat untuk bisa lebih kompetitif dan meraih kinerja yang lebih baik lagi di tahun 2017.

"Pada tahun 2016, fokus utama kami adalah meningkatkan cakupan dan kualitas jaringan data XL sebagai bagian dari strategi transformasi untuk membangun bisnis layanan data yang kuat. Selanjutnya, dengan selesainya berbagai inisiatif pengelolaan neraca keungan (balance sheet management) dan tercapainya berbagai efisiensi biaya yang dilakukan, kami telah membangun fondasi untuk bisa meraih kinerja yang lebih baik di tahun 2017. Dengan demikian, jelas bahwa strategi 3R adalah strategi yang tepat untuk membangun bisnis XL menjadi lebih berkelanjutan dan menguntungkan," tambahnya.

Sementara itu, dengan meningkatnya penetrasi smartphone sebesar 21 persen menjadi 63 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Berarti pula semakin banyak pelanggan data memilih jaringan XL. Dengan demikian, per akhir tahun 2016 XL memiliki 29 juta pelanggan yang telah menggunakan smartphone dan meningkat 64 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Adapun, pertumbuhan jumlah pelanggan smartphone sangat berarti seiring dengan peningkatan rata-rata penggunaan layanan data secara signifikan, lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pencapaian tersebut juga meningkatkan penggunaan jaringan? XL 4G LTE di mana trafik layanan meningkat hampir 30x sejak layanan 4G diluncurkan secara komersial pada November 2015.

Di mana, trafik di seluruh jaringan XL telah meningkat hingga 162 persen YOY di tahun 2016, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, terutama didorong oleh pertumbuhan trafik data.

"Kami sangat senang dengan pencapaian pertumbuhan pelanggan data. Hal ini bisa kita lihat secara jelas dari pertumbuhan penetrasi smartphone dan peningkatan trafik data bahwa kami telah mendapatkan pelanggan yang tepat. Kami akan terus bekerja keras untuk meningkatkan kinerja 2017 yang lebih baik dan lebih kuat dari sebelumnya," tukasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: