Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BUMN NTB Bersinergi Bantu Petani Padi

BUMN NTB Bersinergi Bantu Petani Padi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Mataram -

Perum Badan Urusan Logistik Divisi Regional Nusa Tenggara Barat bersinergi dengan Himpunan Bank Milik Negara dan PT Asuransi Jasa Indonesia untuk membantu petani meningkatkan produksi padi dan menyerapnya sesuai dengan harga layak.

"Sinergi tersebut sudah menjadi amanat dari pemerintah," kata Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Nusa Tenggara Barat (NTB), Achmad Ma'mun, di Mataram, Kamis (2/1/2017).

Perum Bulog, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Bank Negara Indonesia (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Mandiri yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), merupakan perusahaan di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Ma'mun mengatakan, sinergi antar-BUMN tersebut akan dijalankan dalam bentuk program "onfarm" padi seluas satu juta hektare di seluruh Indonesia pada 2017.

Khusus di NTB, ditargetkan seluas 66.000 hektare yang tersebar di 10 kabupaten/kota.

Menurut dia, melalui sinergi antar-BUMN tersebut para petani akan memperoleh bantuan permodalan dari Himbara. Kemudian PT Jasindo bertindak selaku perusahaan yang memberikan perlindungan asuransi jika terjadi gagal panen.

Sementara Bulog bertindak sebagai perusahaan yang akan menyerap hasil produksi petani sesuai dengan harga yang berlaku di pasaran.

"Pada intinya kami mengacu pada Harga Pembelian Pemerintah (HPP), tapi Bulog ada kebijakan harga fleksibel atau mengikuti harga pasar," ujarnya.

Selain melalui program "onfarm", kata dia, pihaknya juga akan menjalin kerja sama dengan gabungan kelompok tani binaan pemerintah daerah di NTB, yang mengelola 153 lumbung pangan desa.

Ma'mun berharap dengan adanya sinergi BUMN dan kerja sama dengan gapoktan, target serapan beras di NTB, sebanyak 184 ribu ton pada 2017 akan tercapai.

"Dalam kondisi cuaca seperti sekarang ini kami tidak bisa hanya mengandalkan pola kemitraan untuk mencapai target serapan. Jadi sinergi BUMN dan kerja sama dengan gapoktan merupakan strategi baru," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: