Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jepang Harap Bisa Perkuat Hubungan Keamanan Dengan AS

Jepang Harap Bisa Perkuat Hubungan Keamanan Dengan AS Kredit Foto: Theguardian.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertahanan Jepang Tomomi Inada, Sabtu, berharap kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Jim Mattis ke Korea Selatan dan Jepang pada pekan ini memperkuat hubungan keamanan ketiga negara itu.

Kunjungan ke Asia Timur tersebut akan menjadi lawatan pertama Mattis ke luar negeri sejak menjabat, lapor Reuters.

Inada menyampaikan hal itu pada awal pertemuan dengan Mattis, yang pada Jumat menegaskan tekad Washington pada perjanjian pertahanan dengan Jepang saat bertemu Perdana Menteri Shinzo Abe di Tokyo.

"Keamanan di Asia-Pasifik menjadi semakin parah," kata Inada. Ia menyampaikan keinginannya memperkuat persekutuan AS-Jepang.

"Korea Selatan adalah tetangga penting," tambah Inada, "Saya ingin mengaitkan kunjungan Menteri Mattis ke Jepang dan Korea Selatan untuk lebih memperdalam kerja sama pertahanan di antara ketiga negara itu."

Hubungan Jepang dengan Korea Selatan telah memburuk di minggu-minggu ini karena perseteruan atas sejarah perang, namun ketegangan atas sikap Korea Utara membuat kerja sama antara kedua sekutu penting.

Jepang bulan lalu untuk sementara menarik duta besarnya dari Korea Selatan terkait perselisihan atas patung di dekat konsulat Jepang di Kota Busan untuk memperingati wanita penghibur Korea.

Istilah wanita penghibur adalah eufemisme untuk perempuan yang dipaksa bekerja di rumah bordil militer Jepang. Pegiat Korea Selatan memperkirakan bahwa mungkin ada sebanyak 200.000 perempuan Korea yang menjadi korban.

Tokyo mengatakan patung itu, dipasang akhir tahun lalu, dan satu lagi dipasang di dekat Kedutaan Besar Jepang di Seoul, melanggar perjanjian Desember 2015 terkait isu itu. Tokyo menyebut isu itu, yang telah lama mengganggu hubungan akan mungkin diselesaikan jika semua persyaratan terpenuhi.

Mattis mengatakan Jumat bahwa provokasi oleh Korea Utara, yang melanjutkan program senjata nuklir dan program rudalnya yang melanggar resolusi PBB, tidak memberikan ruang untuk keraguan tentang komitmen AS pada pertahanan Jepang. Pesan yang sama disampaikan di Korea Selatan.

Dia tampak bersemangat untuk meyakinkan Jepang atas komitmen AS, setelah kampanye pemilu 2016 di mana Donald Trump, sebelum menjadi presiden, menyebut bahwa Korea Selatan dan Jepang mendapatkan manfaat dari payung keamanan AS tanpa berbagi biaya yang cukup.

Jepang memerlukan jaminan bahwa pemerintahan Trump akan mematuhi komitmen Washington untuk membela sengketa pulau Laut China Timur yang berada di bawah kendali Jepang namun diklaim juga oleh China.

Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Amerika sepakat bertemu untuk pertama kalinya di Washington pada 10 Februari. Hal itu disampaikan Abe setelah berbicara melalui telepon dengan Trump.

Dalam pembicaraan yang berlangsung selama 42 menit, kedua pemimpin menyatakan setuju melakukan pertemuan. Sambungan telepon itu merupakan pembicaraan pertama antara keduanya setelah Trump dilantik sebagai presiden ke-45 AS.

Kedua pemimpin menekankan pentingnya persekutuan Jepang-AS serta bertukar pikiran menyangkut masalah ekonomi dan keamanan, kata Abe kepada para wartawan setelah pembicaraan telepon.

Menyangkut pertemuan puncak pada bulan depan, Abe mengatakan berharap dapat bertukar pandangan dengan Trump secara berarti serta penuh dengan keterus-terangan tentang berbagai bidang, termasuk hubungan ekonomi dan keamanan dwipihak. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: