Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Membeli Rumah via KPR

Oleh: Stanley Christian, Senior Advisor AZ Consulting

Membeli Rumah via KPR Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah memiliki tempat tinggal, baik itu rumah sendiri, rumah orang tua atau masih mengontrak. Namun, bila ditanyakan kepada setiap orang tentu memiliki rumah sendiri adalah impian semua orang.

Yang menjadi masalah adalah harga rumah selalu naik setiap tahun, sedangkan kenaikkan gaji atau penghasilan tidak dapat mengejar harga rumah. Salah satu cara untuk membeli rumah namun keterbatasan uang adalah dengan mencicil atau biasa kita kenal dengan kredit pemilikan rumah (KPR). Berikut hal-hal yang dapat anda perhatikan bila ingin membeli rumah dengan KPR

Sesuaikan Kemampuan Beli dengan Harga Properti

KPR berarti kita mencicil, so harus diperhatikan jumlah cicilan tersebut tidak lebih dari 30% penghasilan utama atau 1/3 dari income. Setelah tahu 1/3 dari income, kita dapat menghitung plafonnya atau batas kredit. Misalkan, penghasilan Anda Rp10 juta setiap bulan berarti maksimal cicilan utang Anda dalam sebulan adalah sebesar tiga juta.

Bila dihitung menggunakan jangka waktu 15 tahun, kurang lebih Anda akan mendapat plafon sekitar Rp280 juta. Berarti angka inilah yang menjadi gambaran Anda dalam memilih rumah, apakah rumah di pinggir kota atau di tengah kota. Masing-masing tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya.

Kalau Anda membeli di tengah kota, harga relatif mahal. Apalagi di tengah kota seperti jakarta, harga rumah ratusan juta sepertinya sudah tidak ada lagi, nah alternatif kalau mau di tengah kota adalah rumah susun atau kita kenal apartemen.

Maka tidak heran, banyak sekali apartemen di Jakarta ini. Tapi tentu ada plus minus, kalau mau rumah susun/apartemen di tengah kota, umumnya ruangan terbatas, namun akses ke tengah kota mudah, berbeda bila dengan rumah di pinggir kota, mulai dari Depok, Bogor, hingga Bekasi, Anda masih memiliki halaman untuk tanaman sendiri namun akses ke kota akan butuh waktu. Biaya-biaya seperti transportasi perlu diperhitungkan.

Jangka Waktu Mengambil KPR?

KPR adalah utang jangka panjang, buatlah utang seringan dan senyaman mungkin untuk Anda. Misalkan, saya memiliki cicilan KPR selama lima tahun yang besarnya sama dengan 30% dari penghasilan. Namun bila saya ubah menjadi 10 tahun, besarnya cicilan saya sama dengan 25% dari penghasilan, sedangkan bila menjadi 15 tahun, besarnya cicilan hanya 15% dari penghasilan. Tentu ini menjadi lebih ringan bukan? Bila berdasarkan perhitungan tersebut, saya akan mengambil jangka waktu yang terlama.

Keuntungan KPR

- Biaya murah di awal (20%-30% dari harga rumah)

Umumnya Anda perlu menyiapkan dana 20-30% dari harga rumah untuk DP dan biaya-biaya pengurusan.

- Sudah tercover asuransi

Dengan diberikan fasilitas KPR, secara langsung pula bank akan memberikan asuransi terhadap properti tersebut.

- Aman, karena bank akan cek keabsahan ke BPN

Bank hanya akan memberi fasilitas kredit bila disertai sertifikat yang sah, jadi kecil kemungkinan ada masalah digusur atau sengketa.

- Investasi jangka panjang

Salah satu investasi yang menguntungkan adalah properti. Dengan membeli rumah sama saja kita sudah berinvestasi apalagi membeli di lokasi strategis, membayar cicilan selama 10 tahun bahkan lebih tentu tidak seberapa dibanding kenaikan harga rumah tersebut.

Tips membeli rumah via KPR?

- Cari developer yang terpercaya, kemudian diajak kerja sama untuk membantu nasabah hingga selesai KPR.

- Cari informasi sebanyak mungkin, mulai dari perhitungan bunga, biaya-biaya, dll. Paling mudah adalah dengan bertanya kepada teman atau saudara yang sudah mengambil KPR atau bisa juga cari informasi di internet.

- Lengkapi syarat bank.

- Masukkan aplikasi menjelang akhir bulan dan beberapa bank sehingga punya beberapa pilihan yang sesuai dengan?kemampuan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: