Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KPPU Cari Tahu Penyebab Kenaikan Harga Ayam

KPPU Cari Tahu Penyebab Kenaikan Harga Ayam Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Bogor -

Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) menelusuri penyebab kenaikan harga ayam di wilayah Jabodetabek dengan mendatangi sejumlah peternak di wilayah Bogor, Jawa Barat.

"Harga ayam ini terus mengalami lonjakan, fluktuatif, naik turun, terutama di momen-momen tertentu seperti lebaran, tahun baru, dan hari besar, untuk itu kami mencari tahu apa penyebabnya," kata Kepala Biro Hukum, Humas dan Kerja Sama KPPU, Dendy R Sutrisno di Bogor, Minggu (5/2/2017).

Menurut Dendy, pihaknya sengaja memilih Bogor karena pemasok terbesar ayam untuk kebutuhan Jabodetabek. Selain itu, lokasinya juga mudah terjangkau dari Jakarta. "Kenapa Bogor, karena 72 persen kebutuhan ayam dipasok dari Bogor, dan jumlah peternak di Bogor cukup banyak," katanya.

Dendy menjelaskan, tugas KPPU untuk mengawasi persaiangan usaha. KPPU dapat turun melakukan investigasi baik atas inisiatif sendiri maupun laporan dari masyarakat. Terkait ayam, katanya, tugas KPPU untuk menyandingkan antara bukti berupa pergerakan harga dan apakah ada upaya pembiaran. Kalau memang naik dan turunnya harga karena kewajaran, tidak menjadi persoalan yang perlu diantisipasi kenaikan karena adanya permainan.

"Karena yang namanya kartel ada di mana-mana, harga naik turun wajar tidak masalah. Tapi kalau pergerakan harga ayam karena harus ketemu asosiasi dulu, didistribusikan kemana, pakai notulen, dan sampai harus membatasi pasokan, ini yang menjadi dugaan yang ingin dilihat KPPU ada korelasi tidak dengan pengaturan harga, ini yang berbahaya," katanya.

Ia mencontohkan, apabila ada satu pengusaha menguasai 100 persen pasar di Bogor, tidak menjadi persoalan dan tidak dilarang. Tetapi, jika pengusaha tersebut mengatur pasokan sampai menyebabkan harga naik, hal tersebut yang perlu diantisipasi. "KPPU bukan ingin mematikan usaha tersebut. Tapi kita ingin mengingatkan, tidak boleh ada monopoli, karena keuntungan yang diperoleh dari cara yang tidak sehat," kata Dendy.

Dendy mengatakan, tahun 2017 ini KPPU mendapatkan tugas dari Presiden Joko Widodo untuk fokus terhadap tiga sektor yakni pangan, jasa dan energi. Peninjauan ke ternak ayam di Bogor salah satu langkah yang dilakukan untuk pengawasan sektor pangan.

"Peninjauan ini yang kel ima kalinya, sebelumnya kami sudah melakukan peninjauan di peternak sapi, dan petani cabai," katanya. Dendy menambahkan, hasil dari tinjauan tersebut akan menjadi rekomendasi dari KPPU kepada pemerintah pusat untuk mengatasi kenaikan harga ayam di pasaran. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: