Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPS Jambi Catat Pertumbuhan Produksi Manufaktur Naik 15,76 Persen

BPS Jambi Catat Pertumbuhan Produksi Manufaktur Naik 15,76 Persen Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jambi -

Badan Pusat Statistik (BPS) Jambi mencatat angka pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IMBS) pada triwulan IV tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 15,76 persen dibandingkan triwulan IV tahun 2015.

Kepala BPS Jambi, Dadang Hardiwan, di Jambi Senin (6/2/2017), mengatakan kenaikan ini dialami oleh industri makanan naik sebesar 19,23 persen dan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 8,29 persen.

Demikian pula hal nya dengan industri karet, barang dari karet dan plastik angka pertumbuhan produksi industri ini naik sebesar 5,14 persen sedangkan angka pertumbuhan nasional turun sebesar minus 5,47 persen.

Berbeda hal nya dengan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia angka pertumbuhan produksi industrinya turun sebesar minus 25,10 persen sedangkan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 7,07 persen.

Untuk industri makanan naik sebesar 5,53 persen sedangkan angka pertumbuhan nasional turun sebesar minus 3,63 persen. Jenis industri ini didominasi oleh industri minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) dan juga industri minyak mentah dari kelapa.

Dadang mengatakan, trend harga komoditas CPO dan minyak mentah dari kelapa selama Oktober sampai Desember tahun 2016 cenderung naik dan kenaikan ini cukup menggairahkan petani.

Sementara itu untuk industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia turun sebesar minus 7,03 persen, sedangkan angka pertumbuhan nasional meningkat sebesar 2,29 persen dimana industri karet, barang dari karet dan plastik turun sebesar minus 5,32 persen, sedangkan untuk angka pertumbuhan nasional naik sebesar 4,76 persen.

Harga karet pada akhir tahun 2016 mulai merangkak naik, namun belum diikuti dengan kenaikan volume produksi. Penyebab utama penurunan ini adalah melemahnya permintaan dan pengaruh perekonomian global dimana persediaan stok karet untuk industri di beberapa negara tujuan ekspor masih terpenuhi serta musim hujan yang mengakibatkan kualitas karet menurun sehingga petani memilih tidak mengambil hasil.

Dadang mengatakan, untuk angka pertumbuhan Industri Besar dan Sedang disajikan untuk pertumbuhan antar triwulan dan antar tahun untuk tiga jenis industri antara lain industri makanan, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia dan industri karet, barang dari karet dan plastik.?(Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: