Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perang Suku Bunga Masih Berpotensi Terjadi

Perang Suku Bunga Masih Berpotensi Terjadi Kredit Foto: Fajar.co.id
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perang suku bunga surat utang atau obligasi dan deposito dinilai berpotensi menjadi penghambat dalam menciptakan suku bunga rendah dalam penyaluran kredit. Masifnya penerbitan surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah menjadi salah satu pemicu terjadinya perang suku bunga.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Enny Sri Hartari mengatakan saat ini ?pemilik modal besar yang berada di dalam negeri sangat terbatas. Terlebih, mayoritas pemodal tertarik menaruh dananya di surat utang negara ketimbang deposito.

"Ketika pemerintah menyetujui penerbitan surat utang maka pemilik modal akan tertarik membeli SUN (surat utang negara) dibanding menaruh di perbankan. Ini yang dikhawatirkan menjadi perang suku bunga," katanya di Jakarta, Senin (6/2/2017).

Lebih lanjut, dirinya mengatakan perpindahan dana dari instrumen satu ke lainnya saat ini dapat dilakukan oleh manajer investasi dalam hitungan hari. Misal, institusi A menawarkan bunga 5% dan institusi B bersedia memberikan 5,2% maka pemilik modal tersebut akan pindah ke institusi B dalam sehari.

"Orang akan pindah yang lebih besar, jadi ketersediaan dana yang mahal akan sulit menciptakan bunga single digit. Ini belum memperhitungkan persoalan Trump (Presiden AS) yang akan memotong pajak dan menerbitkan surat utang," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: