Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

2017, Ekspor Bisa Tumbuh Positif

2017, Ekspor Bisa Tumbuh Positif Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan kinerja ekspor nasional berpeluang tumbuh positif pada 2017, setelah sektor tersebut tercatat tumbuh 4,24 persen pada triwulan IV-2016. "Kita berharap bahwa ekspor kedepan akan tumbuh bagus, meski belum untuk 'full year'," kata dia di Jakarta, Senin (6/2/2017).

Menurut dia kinerja ekspor yang positif telah terlihat di triwulan IV-2016 yang tumbuh 4,24 persen, atau lebih baik dari periode sama tahun lalu yang justru tumbuh negatif 6,38 persen. Perbaikan ekspor tersebut terjadi karena tiga negara tujuan utama ekspor Indonesia mengalami perbaikan ekonomi, seiring dengan peningkatan harga komoditas di pasar global.

"Harga komoditas di pasar global baik migas maupun non migas ada perbaikan, kemudian tiga negara tujuan ekspor seperti China, Singapura dan Amerika Serikat menunjukkan perbaikan," katanya. Untuk itu, ia memastikan dua faktor tersebut bisa memberikan peluang bagi sektor ekspor untuk memberikan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi, setelah selama ini selalu mengalami kontraksi.

"Triwulan empat sudah lumayan bagus, mudah-mudahan kedepan akan lebih oke," kata Suhariyanto.

Sebelumnya, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi pada 2016 sebesar 5,02 persen yang dominan didukung oleh konsumsi lembaga non profit melayani rumah tangga, konsumsi rumah tangga maupun pembentukan modal tetap bruto. Namun, konsumsi pemerintah, ekspor maupun impor sepanjang 2016 masih mengalami kontraksi dan tumbuh negatif, sehingga tidak bisa memberikan kontribusi maksimal kepada perekonomian nasional.

Sektor ekspor pada 2016 tercatat tumbuh negatif 1,74 persen, meski pada triwulan IV-2016 sempat terjadi perbaikan kinerja ekspor dengan peningkatan laju sebesar 4,24 persen. Ekspor barang dan jasa merupakan komponen terbesar ketiga dalam distribusi PDB, setelah konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto, dengan kontribusi mencapai 19,08 persen. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: