Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

China: Perusahaan Segera Lakukan 'Pencegahan' Terkait Ketidakpastian Brexit

China: Perusahaan Segera Lakukan 'Pencegahan' Terkait Ketidakpastian Brexit Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Beijing -

Perusahaan China, yang bergerak di Inggris, terutama dalam bidang keuangan, atau yang bermarkas besar di inggris, perlu melakukan "pencegahan" karena ketidakpastian Brexit, kata duta besar China untuk Inggris Liu Xiaoming.

Sebelum Inggris memilih keluar dari Uni Eropa pada Juni tahun lalu, China belum mengeluarkan pendapat secara langsung, memandangnya sebagai permasalahan dalam negeri dan mengatakan hanya ingin melihat Eropa kuat dan tenang.

Sejumlah sumber diplomatik mengatakan bahwa pernyataan itu adalah dukungan tak tersirat kepada yang memilih "tetap bergabung" dengan EU, rekan terbesar perdagangan China, yang diperkirakan kehilangan sekitar seperenam hasil ekonominya dan pendukung perdagangan bebas di Uni Eropa.

Perdana Menteri inggris Theresa May menyampaikan pandangannya terkait Brexit dalam pidato pada Januari, menyorot sejumlah rencana keluar dari pasar tunggal Uni Eropa sebagai bentuk pemisahan penuh dari kelompok negara itu.

Dalam wawancara dengan Harian China, yang diterbitkan pada Selasa, Dubes China Liu Xiaoming menyatakan kembali pendirian China bahwa Beijing menghormati pilihan Inggris dan berharap kesepakatan awal Inggris dengan Uni Eropa dapat diterima kedua pihak. "Saya percaya, dimana ada masalah pasti ada jalan keluar," kata dia.

Inggris berjuang keras menarik modal dari China, termasuk dalam sektor keuangan, memberikan sejumlah perusahaan China jalur masuk ke pasar Uni Eropa melalui Inggris.

"Perusahaan China dalam sektor itu sebaiknya melakukan pencegahan," kata Liu tanpa memberikan penjelasan.

Sementara China dan inggris memiliki sejarah hubungan yang kurang baik seperti atas Hong Kong, jajahan Inggris, yang dikembalikan ke China pada 1997, negara besar pengekspor di Asia itu memandang Inggris sebagai sebuah pihak yang kuat dalam perdagangan bebas di Uni Eropa.

Hubungan kedua negara itu membaik dalam beberapa tahun terakhir dan ikatan perekonomian meningkat, yang disebut sebagai "masa kejayaan" oleh kedua negara, meskipun Inggris membuat marah China tahun lalu atas penundaan proyek nuklir yang kemudian dilanjutkan.

Liu merasa optimis atas hubungan kedua pihak itu, dengan mengatakan, "Terdapat kemungkinan besar dan peluang cerah terhadap kerjasamanya." (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: