Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Darmin Apresiasi Kesepakatan Pembiayaan di Pembangkit Tanjung Power

Darmin Apresiasi Kesepakatan Pembiayaan di Pembangkit Tanjung Power Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengapresiasi atas capaian kesepakatan pembiayaan atau financial close atas proyek pembangkit listrik bertenaga batu bara 2 x 100 MW dari PT Tanjung Power Indonesia di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.

"Pembangkit listrik batu bara ini sesungguhnya merupakan salah satu dari fast track program, dengan tercapainya financial close berarti akan membantu target pemerintah sebesar 35 ribu MW, saya ucapkan selamat," kata Darmin Nasution di Jakarta, Selasa malam (7/2/2017).

Dengan adanya capaian tersebut pemenuhan listrik di Kalimantan khususnya Kalimantan Selatan bisa terpenuhi, baik kebutuhan industri dan rumah tangga.

Tanjung Power Indonesia (TPI) merupakan perusahaan yang dibentuk oleh konsorsium PT Adaro Power (AP) dan PT East-West Power Indonesia (EWPI). Dalam cara tersebut hadir pula Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir. "Financing Close TPI merupakan pencapaian penting setelah sebelumnya kami mencapai kesepakatan untuk PT Bhimasena Power Indonesia," kata Presiden Direktur PT Adaro Energy Garibaldi Thohir.

Kesepakatan ini merupakan komitmen untuk menjaga kontributor utama di dalam mensukseskan program 35 ribu MW. Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya saat ini fokus untuk menjalankan proyek ini sesuai dengan yang direncanakan untuk meningkatkan akses terhadap listrik serta mendukung pertumbuhan Indonesia.

Total investasi proyek ini sekitar 545 juta dolar AS dan TPI telah menyelesaikan komitmen pembiayaan sekitar 422 juta dolar AS termasuk fasilitas kontijensi sebesar 13 juta dolar AS dari enam bank komersial yaitu Korea Development Bank, the Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, DBS Bank, Mizuho Bank, Sumitomo Mitsui Banking Corporation dan The Hong Kong Shanghai Banking Corporation Limited .

Pembiayaan pada proyek ini dilakukan melalui skema project finance di mana ada jaminan komperhensif kurang lebih sebesar 400 juta dolar AS.

Proyek ini akan menjual listrik ke PLN di bawah perjanjian pembelian tenaga listrik (PPTL) yang berlaku untuk jangka waktu 25 tahun setelah Commercial Operation Date (COD). PPTL antara TPI dan PLN telah ditandatangani pada tanggal 15 Oktober 2014. Pasokan batu bara akan disediakan oleh PT Adaro Indonesia.

TPI telah memulai tahapan konstruksi sejak Juni 2016, enam bulan sebelum tercapainya financing close dengan menggunakan dana dari para sponsor yang memperlihatkan bukti nyata komitmen Adaro dalam mendukung program 35 ribu MW.

Guna menjamin aktivitas bisnis utama, Adaro Energi memberikan jaminan sesuai porsi kepemilikan tidak langsung di TPI dengan total kewajiban kontijensi sekitar 88 juta dolar AS.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan memberikan jaminan dalam bentuk Surat Jaminan Kelayakan Usaha (SJKU) di mana pemerintah menjamin kemampuan PLN untuk melakukan pembayaran kepada TPI sesuai ketentuan yang diatur di dalam PPTL. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: