Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yen Melemah, Toyota Naikkan Proyeksi Laba

Yen Melemah, Toyota Naikkan Proyeksi Laba Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Predikat sebagai produsen mobil terlaris di dunia yang harus rela dilepas oleh Toyota Motor, tak membuat performa keuangan produsen mobil asal Jepang tersebut menurun.?

Hal itu terlihat dari Toyota yang awal pekan ini memprediksi laba bersih setahun penuh akan lebih baik dari yang diharapkan, berkat kenaikan penjualan dan dorongan dari fluktuasi mata uang.

Mengutip?BBC?di Jakarta, Rabu (8/2/2017), Toyota memprediksi laba bersih pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2017 sebesar 1,7 triliun yen (US$ 15,1 miliar), lebih besar dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 1,55 triliun yen.

Sementara itu, Toyota mengatakan telah memulai pembicaraan formal untuk bekerja sama dengan Suzuki pada proyek-proyek termasuk teknologi keamanan.

Para analis mengatakan kemitraan, yang juga bisa melibatkan kolaborasi pada kendaraan ramah lingkungan, akan memberikan Suzuki akses ke teknologi Toyota. Sementara, Toyota dapat mengambil keuntungan dari Suzuki yang memiliki posisi pasar yang kuat di India.

Sebenarnya, proyeksi laba periode 2016-2017 masih berada di bawah laba sebesar 2,1 triliun yen yang dibukukan tahun sebelumnya.

Namun, dengan nilai tukar yen Jepang yang melemah terhadap dolar, perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari penjualan luar negeri yang bernilai lebih bila dikonversi kembali ke dalam mata uang lokal.

Seperti produsen mobil Jepang lainnya, Toyota mengawasi dengan cermat tarif perdagangan yang akan diberlakukan pemerintahan AS yang baru.

Pada saat ini, hanya sekitar setengah dari mobil yang dijual di Amerika diproduksi secara lokal. Bulan lalu, Presiden AS Donald Trump mengkritik Toyota yang memproduksi kendaraan di Meksiko.

AS adalah pasar terbesar Toyota, dan kini tengah berjuang untuk memenuhi permintaan terhadap kendaraan besar seperti mobil sport (SUV). Harga bahan bakar yan rendah telah membuat kendaraan model SUV lebih terjangkau.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: