Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konvensi Nasional Media Massa Semarakkan Ajang HPN 2017

Konvensi Nasional Media Massa Semarakkan Ajang HPN 2017 Kredit Foto: Panpel HPN
Warta Ekonomi, Ambon -

Perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2017 di Kota Ambon, Maluku, semakin semarak dan penuh kegiatan yang positif bagi perkembangan media massa di Indonesia. Sama seperti HPN tahun-tahun sebelumnya, HPN kali ini kembali menggelar Konvensi Nasional Media Massa bertema Intergrasi Media Nasional dalam Lanskap Komunikasi, Global: Peluang dan Tantangan di Baileo Siwalima, Ambon, Rabu (8/2/2017).

Ketua Panitia HPN 2017 Muhamad Ihsan dalam pembukaan konvensi melaporkan tentang persiapan hingga pelaksanaan konvensi nasional media massa. Konvensi nasional media massa diawali dari focus group discussion (FGD) untuk menentukan sesi-sesi di dalam konvensi nasional media massa.

"Kami berharap dunia pers siap menerima perkembangan informasi dan teknologi dunia yang terus-menerus berkembang," kata Ihsan.

Hal yang paling penting bagi media massa, lanjut Ihsan, adalah bagaimana insan pers bersikap dalam menghadapi perubahan serta dapat menangkap peluang dan menghadapi tantangan media massa ke depan. Selanjutnya, Ketua Panitia HPN mengatakan hasil kegiatan Konvensi Nasional Media Massa ini akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo dalam acara puncak HPN 2017.

Sementara itu, Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo menyampaikan ikhwal verifikasi media massa yang tengah dilakukan oleh Dewan Pers. Yosep memaparkan beberapa persyaratan yang harus dimiliki oleh perusahaan media massa agar bisa lolos verifikasi.

Lebih jauh, Yosep mengatakan Dewan Pers mendorong agar perusahaan media memiliki wartawan yang lolos uji kompetensi di era Masyarakat? Ekonomi ASEAN (MEA) saat ini. Pekerjaan-pekerjaan strategis, termasuk wartawan akan selalu melibatkan unsur ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka dari itu, sumber daya manusia dan wartawan Indonesia harus siap bersaing dengan negara-negara di ASEAN lainnya.

Uji Kompetensi Wartawan merupakan salah satu upaya agar wartawan Indonesia dapat bersaing di kancah global.

"Mari kita tingkatkan kompetensi kita bersama. Selanjutnya kita juga memiliki isu tentang kesejahteraan wartawan dan isu perlindungan wartawan," kata Yosep.

Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua didaulat untuk membuka secara resmi Konvensi Nasional Media Massa ditandai dengan pemukulan tifa (gendang khas Maluku) didampingi oleh Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, Ketua Dewan Pers, dan Ketua Panitia HPN 2017.

Zeth menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Dewan Pers dan PWI karena telah memberikan kepercayaan kepada Provinsi Maluku untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konvensi Nasional Media Massa yang menghadirkan pembicara-pembicara tingkat nasional dan internasional.

Kepada semua peserta HPN 2017 dan Konvensi Nasional Media Massa 2017, ia berpesan agar mengawal perjuangan rakyat Maluku untuk memperoleh status "Lumbung Ikan Nasional" yang sejak lama dinantikan.

"Mudah-mudahan, hari pers nasional membawa suasana baru dan konsep-konsep baru agar kita dapat menghadapi tantangan ke depan," ujar Zeth.

Konvensi Nasional Media Massa diikuti oleh peserta HPN 2017 dari seluruh provinsi di Indonesia terdiri dari tiga sesi yang memiliki pembicara atau narasumber di masing-masing sesi. Sesi I dimoderasi oleh Pengurus PWI Pusat Agus Sudibyo. Menkominfo Rudiantara, CEO Baidu Digital Indonesia Bao Jianlei, pendiri Detik.com Budiono Darsono, dan CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo menjadi pembicara di sesi pertama ini.

Sesi II bersub-tema Demokrasi Digital, Nilai Kewargaan, dan Ketahanan Budaya dimoderasi oleh Ramon Damora dari PWI Kepulauan Riau dengan pembicara Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjdaitan, Budayawan Garin Nugroho, Akademisi Yudi Latif, dan Budayawan berlatar belakang wartawan Sujiwo Tedjo.

Sesi III membahas soal Hoax, Fake News, dan Blokir dipandu oleh Amir Machmud dari PWI Jawa Tengah. Hadir sebagai pembicara di sesi terakhir ini Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar, penggiat Sosial Media Nukman Luthfie, anggota DPR Meutya Hafid, wartawan Arswendo Atmowiloto, dan anggota Dewan Pers Imam Wahyudi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: