Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

APP Sinar Mas Bentuk Program Desa Makmur Peduli Api untuk Petani Mandiri

APP Sinar Mas Bentuk Program Desa Makmur Peduli Api untuk Petani Mandiri Kredit Foto: Vicky Fadil
Warta Ekonomi, Jakarta -

Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas membentuk program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) untuk mengubah kebiasaan masyarakat tentang pengelolaan lahan pertanian yang benar tanpa melakukan pembakaran lahan sebagai upaya menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Dalam melaksanakan program DMPA, APP bersama mitranya PT Bumi Andalas Permai (BAP) menggandeng petani di Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten OKI, Sumsel untuk pemanfaatan tanaman kehidupan, kata Social and Comodity Development PT BAP Iwan Hendri dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (8/2/2017).

Ia mengatakan sebanyak 20 persen lahan konsesi dari lahan Hutan Tanaman Industri (HTI) perusahaan dikelola masyarakat Kecamatan Air Sugihan.

Program ini juga dilakukan agar bisa lebih mandiri dalam memanfaatkan tanaman kehidupan dan menghentikan aksi pembakaran lahan.

Beberapa kelompok Maju Tani mengikuti program DMPA tahun 2016 melakukan penanaman jenis tanaman jagung dan padi.

Pada program ini, kelompok Distrik Air Sugihan Desa Bukit Batu yang terdiri atas 24 Kepala Keluarga (KK) awalnya hanya menggarap lahan pemberian pemerintah sebanyak 2 hektar. Namun, dengan adanya konsesi lahan dari PT BAP, mereka bisa menanam jagung dilahan seluas 24 hektar.

Penanaman bibit jagung yang dilakukan pada Mei 2016, sudah bisa dipanen pada September 2016 sekitar 2,4 ton/hektar. Di tahun 2017 ini, kelompok Maju Tani juga sedang memetik hasil panennya dan akan dijual ke pengepul didesanya.

Jamin, Ketua Kelompok Maju Tani Distrik Air Sugihan Desa Bukit Batu mengatakan, dengan program DMPA ini, sebagian warga di desanya bisa mendapatkan pemasukan tambahan dan lebih mandiri dalam mengelola lahan yang mereka garap.

Beberapa kemudahan yang mereka dapatkan dari program Kelompok Maju Tani DMPA ini adalah para petani bisa mendapatkan bibit jagung, pupuk MPK dan racun hama dengan mudah dan kualitas yang bagus. Dalam satu hektar lahan DMPA, para petani menaburkan sekitar 15 kiloram bibit jagung, dibantu fasilitas traktor tangan dan kanal air.

Saat menjalankan program ini, Jamin bahkan bisa mengupah petani harian untuk menggarap lahan jagungnya. Terlebih saat musim panen, ada sekitar 10 orang petani harian yang membantunya memetik, mengumpulkan dan menjual jagung ke pembeli.

"Satu tahun bisa kita garap hingga tiga kali panen jagung. Untuk itu, bantuan ini sangat membantu petani untuk bisa lebih mandiri dan meningkatkan perekonomian warga," ujar Jamin.

Berbeda halnya dengan Kelompok Maju Tani Distrik Simpang Heran, Desa Banyu Biru, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten OKI, Sumsel, satu kelompok DMPA khusus menggarap jenis tanaman padi dan jagung di lahan konsesi PT BAP seluas 25 hektar.

Sementara itu, Jeni, Ketua Kelompok DMPA Desa Banyu Biru mengatakan program DMPA ini bisa melepaskan para petani dari jeratan bunga tengkulak yang melambung tinggi. Di samping itu, petani juga menjadi sadar untuk tidak melakukan pembakaran hutan, karena bisa memanfaatkan lahan pasca panen padi. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: