Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Transformasi Kasih Apresiasi untuk Kampanye Perubahan Iklim di Gorontalo

Transformasi Kasih Apresiasi untuk Kampanye Perubahan Iklim di Gorontalo Kredit Foto: Muhamad Ihsan
Warta Ekonomi, Limboto -

Ketua Dewan Penasihat Yayasan Transformasi, Sarwono Kusumaatmadja memberikan apresiasi terhadap langkah yang diambil oleh pemerintah daerah Kabupaten Gorontalo untuk melakukan kegiatan kampanye perubahan iklim sekaligus menanam pohon bersama masyarakat di Kompleks Bumi Perkemahan Bonghohulawa, Kecamatan Limboto, Kamis (9/2).

"Padahal, Kabupaten Gorontalo tidak termasuk dalam 16 kabupaten dan kota di Indonesia yang ditunjuk sebagai perintis untuk melaksanakan program pengendalian perubahan iklim." ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (9/2/2017).

Lanjutnya, Sarwono yang juga mantan Menteri Lingkungan Hidup ini mengatakan, ?Berarti bupatinya bekerja dengan cepat sehingga semua dokumen lengkap dan dukungan anggaran juga sudah lengkap. Banyak sekali jurus-jurus kebijakan yang diambil oleh bupati dan patut didukung oleh pemerintah provinsi,? ujar Sarwono.?

Sarwono menjelaskan, karena banyak yang terkena akibat perubahan iklim, maka hal ini harus segera disikapi dengan beberapa prioritas, meski banyak yang sekali harus dikerjakan. Ada tiga hal menurutnya yang menjadi prioritas yang juga sudah diakui secara internasional, yaitu; pangan, air, dan energi.

Ia juga menyambut baik ide Bupati Kabupaten Gorontalo membuat Limboto Techno Science Park sebagai pusat pembelajaran dan juga pusat komunikasi.

?Kesimpulan saya Gorontalo sudah on track dengan kecepatan yang sangat pesat. Dan saya gembira, bersyukur Pak Bupati berada di garis depan dalam perjuangan merebut masa depan untuk anak-anak dan cucu-cucu kita,? ungkap Sarwono.?

Sementara itu Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo dalam acara yang sama mengatakan, ?Kami berharap program adaptasi perubahan iklim tidak hanya diketahui dan dipahami tataran birokrat namun menyentuh masyarakat bawah yang terkena langsung dampak perubahan iklim,? ujar Nelson.?

Menurut Kajian Kerentanan dan Risiko Iklim yang dilakukan Transformasi tahun 2016, sebanyak 82 dari 204 desa di Kabupaten Gorontalo berstatus rentan terhadap bencana iklim, seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan. Bencana ini berdampak besar bagi kehidupan dan perekonomian masyarakat. Contohnya banjir pada Oktober 2016 lalu, yang melanda 13 dari 19 kecamatan, ditaksir menyebabkan kerugian mencapai Rp. 300 milyar.?

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Vicky Fadil
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: