Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sulsel Target Penyaluran KUR Tembus Rp10 Triliun

Sulsel Target Penyaluran KUR Tembus Rp10 Triliun Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulsel, Syamsu Alam Ibrahim, menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di daerahnya bisa menembus Rp 10 triliun pada 2017. Besarnya penyaluran KUR diyakini akan merangsang akselerasi pertumbuhan ekonomi daerah. "Kita tengah berupaya fasilitasi penyaluran KUR sebesar Rp10 triliun untuk 2017 dengan melibatkan beberapa bank," kata Syamsu, kepada Warta Ekonomi, Jumat, (10/2/2017).
Syamsu menuturkan dalam waktu dekat, pihaknya akan mengundang asosiasi UMKM dan perwakilan lima perbankan di Sulsel. Selain itu, turut diundang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna membahas penyaluran KUR ke koperasi maupun UKM. Syamsu mengharapkan ratusan ribu UKM di Sulsel bisa memanfaatkan KUR untuk mengembangkan usahanya.?
Berdasarkan data yang dihimpun Warta Ekonomi, tercatat 916.232 unit UMKM di Sulsel. Rinciannya yakni 797.081 usaha mikro, 14.656 usaha kecil dan 3.185 usaha menengah. Syamsu mengatakan pihaknya akan memperbaharui data UMKM dengan melibatkan Badan Pusat Statistik (BPS). "Supaya valid, kami bekerjasama dengan BPS menggunakan sistem komputerisasi," ucap dia.
Menurut Syamsu, pemerintah telah menyiapkan beragam strategi mendorong koperasi dan UKM mampu bersaing. Di antaranya dengan mengintensifkan beragam pelatihan peningkatan SDM. Tahun ini, Dinas Koperasi dan UKM Sulsel juga menginisiasi Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur tentang Koperasi dan UKM karena adanya perubahan undang-undang.
Dalam program kerjanya, Syamsu menyebut paling tidak ada 24 kegiatan pelatihan sepanjang 2017 mendatang. Ragam pelatihan menyangkut peningkatan produktivitas dan mutu produk UKM. "Termasuk kita berikan pelatihan untuk peluang ekspor, packaging (kemasan) dan pemasaran online. Kita mau koperasi dan UKM bisa lebih berdaya saing."
Kepala Kantor Perwakilan BI Sulsel, Wiwiek Sisto Widayat, mengatakan pihaknya senantiasa mendorong penyaluran KUR ke UKM agar bisa dialokasikan lebih besar. Namun, tentunya ada pertimbangan-pertimbangan dari perbankan ihwal pemberian kredit lantaran menyangkut jaminan. BI juga mendorong agar penyaluran KUR tidak berfokus di ibukota provinsi, melainkan di kabupaten/kota lainnya.
Berdasarkan catatan BI, penyaluran KUR di Sulsel pada Desember 2016 sebesar Rp1,27 triliun atau tumbuh 14,87 persen. Pertumbuhan KUR tertinggi dicatat oleh kredit investasi (50,31 persen). Adapun kredit ?modal kerja malah mengalami kontraksi sebesar -16,24 persen. Ditilik dari lapangan usaha, penyaluran kredit tertinggi dicatat jasa pendidikan, penyediaan akomodasi, penyediaan makanan dan minuman dan real estate.
"KUR di Sulsel sebagian besar disalurkan di Makassar sebesar 60,75 persen, diikuti Parepare dan Wajo, masing-masing sebesar 15,03 persen dan 5,91 persen," ucap dia.
Selanjutnya, untuk penyaluran kredit UMKM di Sulsel mencapai Rp33,23 triliun atau tumbuh 8,46 persen sepanjang 2016. Merujuk data BI, porsi total kredit perbankan untuk UMKM relatif stabil dari 2015 ke 2016. Menurut Wiwiek, stabilnya porsi kredit UMKM disebabkan pertumbuhan kredit UMKM yang seimbang dengan pertumbuhan kredit.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: