Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rumah Kreatif Ellen, Hasilkan Aksesoris Berujung Uang

Rumah Kreatif Ellen, Hasilkan Aksesoris Berujung Uang Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -

Mei Susanti (31), ibu rumah tangga di Kuala Begumit, Kabupaten Binjai, Sumatera Utara, tampak serius merangkai satu per satu akrilik atau manik-manik menjadi alas kotak tisu di Rumah Kreatif Ellen. Ia mengaku mulai terbantu secara ekonomi setelah bertemu dengan dr Mahdalena Ariyani, pemilik Rumah Kreatif Ellen.

"Awalnya saya cuma pasien dokter Ellen yang fokus dengan pengobatan herbal, tapi saat berobat saya lihat ada kesibukan lain di samping klinik, ternyata ada latihan membuat berbagai aksesoris dari akrilik. Jadi, saya penasaran dan datang ke situ untuk ikut belajar sampai sekarang," katanya di Medan, belum lama ini.

Ia mengaku telah bisa membuat berbagai aksesoris dari gelang, bros jilbab, kotak tisu, sampai bunga hias. Hasil kreasinya kemudian dijual dan bisa?menambah pemasukan keluarga.

"Jadi, di Rumah Kreatif Ellen ini kita datang belajar langsung baru hasil yang sudah kita buat kita bayar dengan harga sangat murah. Baru kemudian belanjalah pernak-perniknya dan dilanjutkan merangkai di rumah. Alhamdulilah, pesanan pun mulai banyak, baik dari keluarga dan tetangga. Lumayanlah buat tambahan, saya rajin ke sini untuk update model terbaru, dan gratis pelatihannya," katanya.

Menanggapi hal ini, pemilik Rumah Kreatif Ellen, Mahdalena Ariyani atau yang sering dipanggil Ellen mengaku usaha kreativitas akrilik ini bekal perjalanan dari Lampung tahun 2010 silam. Ia mengaku selain menjual peralatan dan aksesoris dari arkelik, ia ingin berbagi pengetahuan dengan orang banyak. Setidaknya sudah ada seribuan orang yang belajar merangkai dan berkreasi di tempatnya baik dari Binjai, Medan, hingga luar daerah seperti Aceh dan Riau.

Hadirnya rumah kreatif awalnya dirintis dengan bahan baku yang tidak terlalu banyak. Bahkan, ia membuat usaha ini sebagai usaha sampingan yang diyakini tidak bakal lama karena bersifat musiman. Namun, seiring berjalannya waktu usaha ini bisa bertahan sampai enam tahun karena produsen arkelik juga selalu meng-update model terbaru.

"Jadi, tidak pernah basi dan semakin banyak orang yang belajar. Tempat ini kemudian saya jadikan wadah belajar bagi masyarakat yang ingin memiliki keterampilan tanpa harus mengeluarkan biaya. Mereka hanya bayar yang sudah mereka buat saja tentu dengan harga hitungan bahannya saja," ujarnya.

Ellen, dokter yang mendalami pengobatan herbal ini pun sempat membuka latihan kreasi di Medan dan kota-kota lainnya sejalan dengan banyaknya permintaan dari pelanggan juga pemerintahan daerah. Sementara itu, di tokonya, Ellen juga menyiapkan dua pekerja untuk fokus memberikan pelatihan untuk para konsumen.

Tak hanya ibu-ibu, pelajar hingga bapak-bapak pun ada yang ikut belajar khususnya memodifikasi alat-alat rumah tangga menjadi lebih bernilai. Mulai dari keranjang, tempat tissue, tempat permen, hingga alas gelas. Dari rumah kreatif ini, ke depan pihaknya akan membantu memasarkan kreativitas peserta didik.

"Saya juga bercita-cita punya galeri sendiri, jadi bisa lebih banyak menampung berbagai hasil kreasi yang kita buat dan dibuat oleh pelanggan atau masyarakat. Kita bantu pasarkan," ujar wanita yang terpilih sebagai Ketua Ikatan Penguasaha Muslimah Indonesia (IPEMI) wilayah Binjai.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel:

Berita Terkait