Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Goris Mustaqim: Membangun Desa Melalui Pendidikan

Goris Mustaqim: Membangun Desa Melalui Pendidikan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemuda Membangun Bangsa dari Desa. Itu adalah judul sebuah buku yang dicetak oleh Yayasan Asgar Muda pada tahun 2010, sekitar tiga tahun sejak Asgar Muda dimulai pada 12 Mei 2007. Judul tersebut bukan asal dibuat. Judul itu menggambarkan perjuangan tanpa kenal lelah Asgar Muda. Pemuda-pemudi yang tergabung di dalamnya sangat bersemangat membangun Kabupaten Garut, sebuah daerah yang subur, hijau, sejuk, dan letaknya hanya empat jam perjalanan darat dari Kota Megapolitan Jakarta namun pada saat pendirian Asgar Muda masih berstatus sebagai daerah tertinggal.

Potensi Garut yang luar bisa namun berbanding terbalik dengan kesejahteraan penduduknya inilah yang membuat Goris Mustaqim dan beberapa pemuda asal Garut mendirikan Asgar Muda dengan mengusung moto: "Berkarya Membangun Garut". Moto tersebut merupakan wujud komitmen untuk mengubah perbandingan terbalik tersebut menjadi perbandingan lurus, yaitu potensi daerah dan kesejahteraan masyarakat sama tingginya. Asgar Muda berharap suatu saat Garut juga bisa menjadi salah satu lokomotif pembangunan bangsa.

Bersama Asgar Muda, Goris mengaktualisasikan komitmennya membangun Garut melalui tiga pilar kegiatan atau fokus program. Tiga pilar kegiatan itu adalah di bidang pendidikan, kewirausahaan pemuda, dan pemberdayaan masyarakat melalui keuangan mikro dengan Baitul Maal wat Tamwil sebagai model kelembagaan layanan keuangan yang dipilih.

Dengan mengusung visi pembinaan dan aktualisasi pemuda untuk kesejahteraan masyarakat Garut, Asgar Muda memiliki fokus agar kepemimpinan pemuda dapat lebih berdampak dalam proses mengangkat bangsa dari keterpurukan menjadi sejahtera dan bermartabat.

Dalam mewujudkan visinya, Asgar Muda memiliki misi untuk menumbuhkembangkan semua potensi sumber daya manusia pemuda Garut agar memiliki dan menjaga nilai-nilai kepribadian dan budaya Garut (nilai kegarutan) guna memunculkan komitmen mengabdi terhadap daerahnya.

Goris meyakini bahwa gerakan pemuda harus disertai dengan pembangunan karakter, pembentukan laboratorium kepemimpinan, serta kontribusi aktif dalam tataran ide dan aksi. Untuk itu, pendidikan adalah kunci. Hal tersebut memang tidak mudah. Membangun pola pikir baru memang membutuhkan kesabaran tingkat tinggi agar dapat mengerjakannya dengan konsisten.

Berkat konsistensi, saat ini mereka yang tergabung dalam Asgar Muda yakin bahwa pemuda merupakan calon pemimpin masa depan yang akan meneruskan pembangunan Garut.

Nilai-nilai dan cara pandang tersebut ditanamkan oleh Asgar Muda melalui kegiatannya di dalam fokus program bidang pendidikan, yaitu Asgar Muda Super Camp. Asgar Muda Super Camp adalah program bimbingan belajar intensif dan komprehensif bagi para siswa-siswi kelas XII SMA untuk mempersiapkan diri mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri.

Tidak hanya mendidik peserta secara akademik, karakter peserta juga dibangun melalui berbagai kegiatan seperti training motivasi, salah satu petani program budidaya kayu, outbond, dan seminar emotional spiritual quotient (ESQ). Nilai-nilai spiritual juga ditanamkan agar peserta memiliki pegangan yang kokoh manakala menghadapi berbagai cobaan kehidupan.

Alumni super camp ini otomatis akan bergabung menjadi anggota Asgar Muda untuk meneruskan perjuangan senior mereka. Saat ini, alumni Asgar Muda Super Camp sudah lebih dari 1.100 pemuda.

Sumber: Buku?Berani Jadi Wirausaha Sosial?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: