Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

2016, Pertamina Bukukan Laba Bersih US$3,14 Miliar

2016, Pertamina Bukukan Laba Bersih US$3,14 Miliar Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penurunan harga minyak mentah dunia selama 2016 membuat pendapatan PT Pertamina (Persero) terus turun. Pada tahun 2015 pendapatan perusahaan migas terbesar di Indonesia ini merosot dari US$70 miliar menjadi US$41,76 miliar. Kemudian pada 2016 tercatat pendapatan kembali turun menjadi US$36,35 miliar.

Kendati demikian, perusahaan pelat merah ini masih mampu membukukan laba bersih sebesar US$3,14 miliar pada tahun 2016. Laba bersih tersebut naik 121,12% apabila dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar US$1,42 miliar.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan laba tersebut dicapai oleh Pertamina berkat inisiatif dan efisiensi pengelolaan dan optimalisasi operasional. Total pencapaian finansial dari efisiensi yang dilakukan hingga 31 Desember 2016 mencapai US$2,67 miliar.

Beberapa langkah efisiensi yang ditempuh oleh perusahaan plat merah ini, lanjut Wianda, antara lain negosiasi kontrak eksisting optimasi inventory maupun dari sentralisasi material, reformasi pengadaan. Dari upaya tersebut, menurutnya, menghasilkan efisiensi US$55 juta dari efisiensi sentralisasi procurement dan USD 286,45 juta pada pengadaan curde.

Pertamina juga berhasil mengurangi total losses menjadi 0,13% dari target 0,2%. Ini menyumbang efisiensi yang didapat dari selisih nilai losses bulan berjalan tahun 2016 sebesar US$ 244 juta. Optimalisasi biaya operasi anak perusaha di bidang hulu juga dilakukan dengan renegosiasi kontrak, optimalisasi aset, redesign, substitusi brand hingga US$ 420,75 juta. Kemudian pemotongan biaya sebesar US$280,5 juta dan prioritasi pekerjaan sebesar US$573,8 juta.

"Ada efisiensi di sana sini di hulu, tapi ternyata produksi juga masih bisa naik," ujar Wianda di Hong Kong Cafe, Jakarta, Senin (13/2/2017).

Tidak hanya itu, di hilir Pertamina meningkatkan volume penjualan Pertalite dan varian baru solar Dexlite. Dengan pengenalan dua produk baru tersebut, Pertamina mampu meningkatkan pendapatan sebesar US$349 juta.

Sejak dikenalkan pada Januari 2016 mengalami pertumbuhan permintaan yang sangat signifikan untuk Pertalite dari 3.538 kiloliter perhari menjadi 33,184 kiloliter perhari di Desember 2016, dan Dexlite dari 47 kilo liter perhari menjadi 751 kilo liter perhari.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: