Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KPUD Takalar Larang Pemilih Bawa Ponsel ke Bilik Suara

KPUD Takalar Larang Pemilih Bawa Ponsel ke Bilik Suara Kredit Foto: Polres Takalar
Warta Ekonomi, Makassar -

Ketua KPUD Takalar, Jussalim Sammak, mengingatkan para pemilih untuk tidak membawa telepon seluler alias ponsel masuk ke dalam bilik suara. Ditegaskan Jussalim, pemilih dilarang memotret kertas suara lantaran dikhawatirkan akan mengunggahnya di media sosial. Hal tersebut bertentangan dengan azas pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

"Iya, kami telah imbau pemilih tidak membawa ponsel karena jangan sampai surat suara hasil coblosan malah difoto. Kami juga telah minta agar petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) untuk bertindak tegas. Pengambilan ponsel menjadi alternatif terakhir bila sudah diingatkan, tapi tetap melakukannya," kata Jussalim, saat dihubungi Warta Ekonomi, Selasa (14/2/2017).

Jussalim juga menyarankan petugas KPPS menyediakan tempat penitipan ponsel saat pemilih masuk ke dalam bilik suara. Petugas KPPS disebutnya harus sigap dan tegas untuk mewaspadai terjadinya gangguan-gangguan yang tidak diinginkan yang berpotensi mengggu pelaksanaan pilkada. "Imbauan agar tidak membawa ponsel masuk ke bilik suara ini sudah jauh hari disosialisasikan," tutur dia.

Pilkada Takalar diagendakan berlangsung pada Rabu, 15 Februari. Tercatat 351 TPS disiapkan untuk menampung suara dari 205.418 wajib pilih. Pesta demokrasi rakyat Takalar tersebut hanya diikuti oleh dua pasangan calon. Keduanya adalah pasangan petahana Burhanuddin Baharuddin-Natsir Ibrahim dan pasangan penantangnya Syamsari Kitta-Achmad Sere.

Kepala Bagian Operasional Polres Takalar, Kompol Jusman, mengatakan pengamanan Pilkada Takalar akan melibatkan sekitar 2.500 pasukan gabungan TNI-Polri. Apel siaga pasukan sudah dilakukan di Halaman Markas Polres Takalar, Selasa, 14 Februari. "Kita siap mengawal dan mengamankan Pilkada Takalar," kata dia.

Disinggung soal upaya pencegahan politik uang alias serangan fajar, Jusman mengaku akan mengkoordinasikannya dengan Panwaslu Takalar. Kepolisian akan mengambil tindakan berdasarkan kebutuhan sesuai dengan kondisi di lapangan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: