Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Bank Mandiri Susut 32,1% di 2016

Laba Bank Mandiri Susut 32,1% di 2016 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mengalami penurunan kinerja keuangan. Tercatat, laba bersih perseroan menyusut 32,1% ?menjadi Rp13,8 triliun di 2016 lalu, padahal di periode yang sama tahun sebelumnya perseroan masih sanggup membukukan laba bersih sebesar Rp20,3 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo? mengatakan perseroan telah meningkatkan alokasi pencadangan menjadi Rp24,6 triliun di tahun 2016, dari posisi pencadangan sebesar Rp12 triliun di 2015. Kenaikan porsi pencadangan membuat keuntungan perseroan menyusut.

"Kami percaya bahwa untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkesinambungan. Kami juga perlu mengantisipasi berbagai risiko usaha yang ada, baik akibat situasi perekonomian domestik maupun global. Untuk itu, kami telah meningkatkan alokasi pencadangan menjadi Rp24,6 triliun pada akhir tahun lalu, dari Rp12,0 triliun di tahun 2015," katanya saat paparan publik di Jakarta, Selasa (14/2/2017).

??Meski mencatat penurunan laba bersih, Kartika menekankan perseroan masih tetap optimistis bisnis masih tetap solid karena didukung oleh keberhasilan perseroan menurunkan beban bunga sebesar 5% secara tahunan yang didorong oleh kenaikan dana murah, serta efisiensi operasional sehingga menurunkan rasio biaya atas pendapatan (CIR) dari 43,0% menjadi 42,39%.

P?ada akhir tahun lalu, dana murah Bank Mandiri mencapai Rp489,4 triliun, naik Rp45,5 triliun atau tumbuh 10,3% dibandingkan akhir tahun 2015 sebesar Rp443,9 triliun. Kenaikan dana murah itu didorong oleh peningkatan tabungan sebesar Rp30,6 triliun menjadi Rp302,3 triliun dan kenaikan giro sebesar Rp14,9 triliun menjadi Rp187,1 triliun.

Adapun, posisi aset menjadi ?Rp1.038,7 triliun pada akhir triwulan IV-2016 untuk menjadi bank terbesar di Indonesia. Bank Mandiri juga mencetak laba sebelum pencadangan (PPOP) sebesar Rp43,3 triliun pada akhir tahun lalu yang mendorong perseroan segera mengambil kesempatan untuk memperkuat posisi dan meningkatkan pencadangan lebih dari 100% menjadi Rp24,6 triliun.?

"K?ami berharap pencapaian aset sebesar Rp1.038,7 triliun pada akhir tahun lalu itu akan semakin mendekatkan kami pada peringkat Qualified ASEAN Bank (QAB) yang akan mendukung realisasi ekspansi bisnis perseroan ke regional," tukas Kartika.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: